Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/BOSTON. Pejabat Federal Reserve Amerika Serikat (AS) dan Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa ketegangan perdagangan global dan kenaikan tarif menimbulkan peningkatan risiko terhadap beberapa dekade ekspansi AS, serta ekonomi global.
Pengenaan tarif 25% terhadap impor produk China serta ancaman penerapan pungutan baru AS atas Meksiko menandai titik balik dalam pertarungan kebijakan perdagangan Trump yang telah berjalan lebih dari setahun dan dapat merusak kepercayaan bisnis dan investasi.
"Jika Anda menempatkan pasir di roda gigi yang berpotensi dari hubungan itu, itu akan menggigit," kata Presiden Bank Federal Dallas, Robert Kaplan, menguraikan kekhawatirannya bahwa memudarnya kepercayaan bisnis akan memiliki "efek mengerikan" pada investasi modal.
Namun, Kaplan mengatakan dia masih merasa "terlalu cepat" untuk Federal Reserve - bank sentral AS - untuk menurunkan suku bunga karena pemerintahan Trump dapat, dengan cepat, membalikkan arah.
Dalam pidato terpisah di New York, kepala Fed New York, John Williams, mengatakan ia melihat tantangan baru dari ketegangan perdagangan yang memperlambat investasi bisnis dan menambah ketidakpastian.
Tetapi, mengenai suku bunga, dia mengatakan dia dan stafnya dalam seminggu ke depan belum akan menyelidiki data untuk mengetahui apakah Fed harus tetap menahan atau “menyesuaikan” suku bunga.
Sementara, analis di Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan arah kebijakan AS tidak pertanda baik. Meningkatnya perselisihan perdagangan dapat menimbulkan risiko "material" yang substansial untuk pemulihan AS.
Namun, menurut IMF, ekonomi AS masih berada di jalur yang positif tumbuh 2,6% tahun ini, sedikit lebih cepat dari perkiraan pertumbuhan 2,3% dari April.
