Reporter: Dyah Megasari |
HONG KONG. Penyaluran kredit yang sangat agresif di Hong Kong disoroti oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Bank berhadapan dengan risiko besar yaitu memburuknya kualitas kredit akibat perlambatan ekonomi global.
"Kredit tumbuh secara luar biasa, khususnya kredit dalam bentuk mata uang asing," ujar IMF melalui rilis yang diterbitkan hari ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena Hong Kong dianggap tak cukup kuat menahan gelombang resesi global.
The Federal Reserve diprediksi menahan suku bunga acuan mendekati nol hingga tahun 2013 untuk menggenjot pertumbuhan. Sebaliknya, China tengah mengetatkan kebijakan pemberian kredit. Hal inilah yang mendorong permintaan pinjaman perusahaan China yang berada di Hong Kong membesar.
"Pasar masih akan sangat fluktuatif tahun depan. Hong Kong bisa menghadapi dua krisis sekaligus," terang Chief Executive Donald Tsang.