kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.548.000   14.000   0,91%
  • USD/IDR 15.930   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.394   -70,51   -0,94%
  • KOMPAS100 1.120   -15,28   -1,35%
  • LQ45 875   -15,67   -1,76%
  • ISSI 227   -1,00   -0,44%
  • IDX30 448   -9,05   -1,98%
  • IDXHIDIV20 538   -11,08   -2,02%
  • IDX80 128   -1,84   -1,42%
  • IDXV30 132   -1,42   -1,07%
  • IDXQ30 148   -2,90   -1,92%

Indeks Harga Produsen (PPI) AS Naik 0,4% pada November, Lebih Tinggi dari Perkiraan


Kamis, 12 Desember 2024 / 21:46 WIB
Indeks Harga Produsen (PPI) AS Naik 0,4% pada November, Lebih Tinggi dari Perkiraan
ILUSTRASI. Inflasi harga produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) naik lebih dari perkiraan pada November, di tengah lonjakan biaya pangan REUTERS/Mike Blake


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Inflasi harga produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) naik lebih dari perkiraan pada November, di tengah lonjakan biaya pangan. tetapi moderasi harga jasa memberi harapan bahwa tren disinflasi tetap ada.

Mengutip Reuters, Kamis (12/12),  Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja mengatakan, indeks harga produsen untuk permintaan akhir melonjak 0,4% pada November, lebih tinggi dari kenaikan 0,3% pada bulan Oktober,.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan PPI naik 0,2% pada November.

Baca Juga: Inflasi AS Bulan November Naik Tipis, Harga Bitcoin Semakin Melaju

Dalam 12 bulan hingga November, PPI melonjak 3,0% setelah meningkat 2,6% pada bulan Oktober.

Pemerintah pada Rabu (11/12) melaporkan bahwa harga konsumen meningkat dengan kenaikan tertinggi dalam tujuh bulan pada bulan November, sementara ukuran tekanan harga yang mendasarinya terus menghangat selama empat bulan terakhir. 
Meskipun demikian, Federal Reserve masih diharapkan untuk memangkas suku bunga ketiga kali berturut-turut minggu depan untuk mendukung pasar tenaga kerja yang mendingin.

Harga barang grosir melonjak 0,7% bulan lalu, yang mencakup hampir 60% dari kenaikan PPI secara luas, setelah naik tipis 0,1% pada bulan Oktober. Harga makanan melonjak 3,1%, yang mencakup 80% dari kenaikan harga barang.

Harga telur grosir melonjak 54,6% di tengah wabah flu burung. Harga sayuran segar dan kering, buah-buahan segar, dan melon juga naik. 
Harga energi grosir naik 0,2%. Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah berubah, harga barang naik 0,2%, naik dengan margin yang sama selama lima bulan berturut-turut.

Harga jasa naik 0,2% setelah naik 0,3% pada bulan Oktober. Biaya pengelolaan portofolio turun 0,6% setelah naik 3,1% pada bulan Oktober. Tarif penumpang pesawat turun 2,1% sementara biaya kamar hotel dan motel juga turun.

Baca Juga: Wall Street Melorot pada Selasa (10/12) Jelang Rilis Angka Inflasi AS & Rapat The Fed

Biaya pengelolaan portofolio, perawatan kesehatan, akomodasi hotel dan motel, serta tiket pesawat termasuk di antara komponen yang masuk dalam perhitungan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), tidak termasuk makanan dan energi.

Inflasi PCE inti adalah salah satu ukuran yang dilacak oleh bank sentral AS untuk kebijakan moneter.

The Fed memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya pada bulan September. Suku bunga acuannya saat ini berada di kisaran 4,50%-4,75%, setelah dinaikkan sebesar 5,25% antara Maret 2022 dan Juli 2023 untuk mengendalikan inflasi.

Ukuran PPI yang lebih sempit, yang tidak termasuk makanan, energi, dan perdagangan, naik tipis 0,1% setelah naik 0,3% pada bulan Oktober. 

PPI inti meningkat 3,5% secara tahunan setelah kenaikan serupa pada bulan Oktober.

Selanjutnya: Dejan/Gloria dan Fajar/Rian Telan Kekalahan di Hari Kedua BWF World Tour Finals 2024

Menarik Dibaca: 5 Hal yang Harus Dilakukan setelah Eksfoliasi Wajah, Jangan Dilewatkan!



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×