CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Indeks Manufaktur China Turun ke Level Terendah Lima Bulan


Senin, 01 Juli 2024 / 00:00 WIB
Indeks Manufaktur China Turun ke Level Terendah Lima Bulan
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Employees work on a production line manufacturing light trucks at a JAC Motors plant in Weifang, Shandong province, China November 30, 2018. REUTERS/Stringer/File Photo ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT. GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Aktivitas manufaktur China pada bulan Juni 2024 masih menunjukkan tanda kontraksi. Sementara aktivitas jasa, merosot ke level terendah dalam lima bulan. Data ini menimbulkan spekulasi stimulus masih akan berlanjut, ketika perekonomian China sedang berjuang untuk bangkit kembali.

Data National Bureau of Statistics (NBS) yang dirilis Minggu (30/6) menunjukkan indeks manajer pembelian (PMI) berada di level 49,5 pada Juni, tidak berubah dari Mei. Angka PMI di bawah 50 menunjukkan bahwa terjadinya kontraksi.

Baca Juga: IHSG Sepekan Ini Menguat 2,67%

Realisasi PMI ini sejalan dengan perkiraan median dari jajak pendapat Reuters yang memperkirakan di 49,5. "Aktivitas industri seharusnya lebih kuat. Tapi China gagal menangkap momentum ekspor yang telah menjadi pendorong utama perekonomian tahun ini," kata Xu Tianchen, Ekonom Senior Economist Intelligence Unit, dikutip Reuters. 

Xu menambahkan, permintaan eksternal dan domestik tidak mampu menyerap kapasitas manufaktur China sehingga menghambat pemulihan harga produsen. Meskipun sub-indeks produksi pada Juni di atas 50. Data NBS menunjukkan, pesanan baru, stok bahan mentah, lapangan kerja, waktu pengiriman dan pesanan ekspor baru lainnya dalam kondisi kontraksi.

Ekspor China melebihi perkiraan pada bulan Mei. Namun para analis meragukan apakah penjualan ekspor masih tetap positif mengingat kondisi perdagangan antara China dan negara-negara Barat masih tegang. Sementara itu, krisis properti yang berkepanjangan terus menyeret permintaan dalam negeri.

Data NBS juga menunjukkan jika PMI non-manufaktur yang mencakup jasa dan konstruksi turun menjadi 50,5 dari 51,1 pada bulan Mei, terendah sejak Desember. PMI jasa juga merosot ke 50,2, atau menjadi level terendah dalam lima bulan. Sementara PMI konstruksi merosot ke 52,3, terlemah sejak Juli 2023. Analis memperkirakan China akan meluncurkan lebih banyak stimulus untuk mendorong konsumsi domestik.

Baca Juga: Industri TPT Lesu, Begini Penjelasan Apindo



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×