Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India berencana memangkas pajak atas mobil kecil dan premi asuransi sebagai bagian dari reformasi tarif pajak barang dan jasa alias goods and services tax (GST).
Menurut sumber Reuters, pemerintah federal mengusulkan penurunan GST untuk mobil kecil berbahan bakar bensin dan diesel dari semula 28% menjadi 18%.
"GST untuk premi asuransi kesehatan dan jiwa mungkin diturunkan dari 18% menjadi 5% atau bahkan 0%," tambah sumber tersebut. Pemotongan pajak ini menurut Mahesh Nandurkar, analis ekuitas Jefferies, akan mendorong konsumsi dan membuat barang esensial serta non esensial mudah diakses masyarakat luas.
Baca Juga: Harga Minyak Global Stabil, Tunggu Hasil Pertemuan Trump-Zelenskiy
Pemangkasan pajak ini dapat membebani pendapatan pemerintah. Tapi bagi kalangan bisnis dan pengamat politik, strategi ini menguatkan citra Perdana Menteri India di tengah sengketa dagang dengan AS. India menyebut akan memiliki dua tingkat tarif di bawah struktur GST yang baru. yaitu 5% dan 18%. Tarif tertinggi 28% dihapus.
Namun, barang mewah dan sin goods seperti tembakau akan dikenai pajak sebesar 40%.
Pengumuman ini belum akan berlaku sampai Dewan GST (GST Council) yang diketuai oleh Menteri Keuangan dan melibatkan perwakilan dari semua negara bagian memberikan persetujuan. Pertemuan diperkirakan akan dilakukan pada bulan Oktober.
Kementerian Keuangan India tidak memberikan komentar ketika diminta melalui email.
Mobil kecil didefinisikan sebagai kendaraan bermesin di bawah 1200 cc (bensin) dan 1500 cc (diesel), serta panjang tidak melebihi 4 meter telah melambat dalam beberapa tahun terakhir karena konsumen beralih ke SUV yang lebih besar dan kaya fitur.
Mobil kecil menyumbang sepertiga dari 4,3 juta kendaraan penumpang yang terjual di pasar otomotif terbesar ketiga di dunia pada tahun fiskal lalu, turun dari hampir 50% sebelum COVID, menurut data industri.
Baca Juga: PNBP Sektor ESDM Tahun 2025 Masih Berpotensi Tercapai, Ini Alasannya
Pemotongan pajak akan menjadi dorongan besar bagi Maruti, yang pangsa pasarnya turun menjadi sekitar 40% dari lebih dari 50% dalam lima tahun terakhir karena penjualan mobil kecil seperti Alto, Dzire, dan Wagon-R menurun.
Segmen mobil kecil masih menyumbang setengah dari total penjualan Maruti yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Suzuki Motor dari Jepang. Produsen mobil seperti Hyundai Motor India dan Tata Motors juga akan meraih keuntungan.
Mobil dengan kapasitas mesin lebih tinggi, yang saat ini dikenai GST sebesar 28% ditambah bea tambahan hingga 22% (sehingga total pajak mencapai sekitar 50%), kemungkinan dikenakan tarif khusus baru sebesar 40%, kata sumber itu.
Sumber tersebut menambahkan pemerintah sedang menyusun rincian untuk menentukan apakah akan ada bea tambahan di atas 40%, guna menjaga total beban pajak mobil besar tetap di kisaran 43%-50%.
Sementara itu, penetrasi asuransi di India tetap rendah, hanya 3,8% dari PDB pada 2024 menurut Swiss Re Institute. Perusahaan-perusahaan berharap penurunan GST akan mendorong penjualan produk asuransi.