Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India mengumumkan kesepakatan besar dengan Prancis untuk membeli 26 pesawat tempur Rafale senilai 630 miliar rupee (sekitar US$7,4 miliar) untuk angkatan lautnya pada hari Senin.
Kesepakatan ini, yang akan memperkuat hubungan pertahanan antara kedua negara, merupakan langkah penting dalam modernisasi kekuatan militer India, yang tengah berupaya mengurangi ketergantungannya pada peralatan asal Rusia dan meningkatkan produksi senjata domestik.
Rincian Pembelian Pesawat Tempur Rafale
Kementerian Pertahanan India mengungkapkan bahwa dalam kesepakatan ini, India akan membeli 22 pesawat tempur satu kursi dan empat pesawat tempur dua kursi yang diproduksi oleh Dassault Aviation dari Prancis. Pesawat-pesawat ini akan memperkuat armada angkatan laut India, yang saat ini sebagian besar menggunakan jet MiG-29 buatan Rusia.
Baca Juga: Terdesak Perang Dagang, Apple Pindahkan Produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
Proses pengiriman pesawat-pesawat Rafale ini diharapkan akan selesai pada tahun 2030, dengan pelatihan kru pesawat dilakukan di Prancis dan India. Kesepakatan ini juga diperkirakan akan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan serta menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi banyak bisnis, baik di India maupun di Prancis.
Modernisasi Militer India
Pembelian pesawat tempur Rafale ini merupakan bagian dari upaya India untuk memodernisasi militernya dan mengurangi ketergantungannya pada peralatan militer yang berasal dari Rusia. India tengah berusaha untuk mengurangi ketergantungan tersebut, mengingat ketegangan geopolitik yang semakin meningkat di sepanjang perbatasan dengan Pakistan dan China.
Saat ini, Angkatan Udara India mengoperasikan 36 pesawat tempur Rafale, yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kekuatan tempur negara tersebut. Pembelian pesawat baru ini akan meningkatkan kemampuan tempur India, baik dalam menghadapi ancaman udara maupun dalam meningkatkan kekuatan pertahanan lautnya.
Menanggapi Peningkatan Kekuatan Militer China
Pembelian pesawat tempur Rafale juga terkait dengan keprihatinan India terhadap peningkatan kehadiran militer China di Samudra Hindia dalam dekade terakhir. China diketahui telah mengoperasikan kapal-kapal dual-purpose di wilayah tersebut dan memiliki pangkalan militer di Djibouti sejak 2017.
Baca Juga: Jet Boeing Gagal Dikirim ke China, Targetkan Pasar India dan Asia Tenggara
Dengan memperkuat angkatan lautnya melalui pembelian pesawat tempur Rafale, India berusaha untuk menjaga keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.
Peran Prancis dalam Industri Pertahanan India
Kesepakatan ini juga menegaskan hubungan panjang antara India dan Prancis dalam sektor pertahanan. Sejak membeli jet Mirage 2000 pada tahun 1980-an dan kapal selam kelas Scorpene pada tahun 2005, India telah menjadikan Prancis sebagai salah satu pemasok utama dalam sektor pertahanan.
Pembelian pesawat tempur Rafale ini semakin mempererat kerjasama militer kedua negara dan memperkuat posisi Prancis sebagai pemasok senjata utama bagi India.