kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

India Siap untuk Terus Beli Minyak Murah Rusia


Kamis, 19 September 2024 / 08:53 WIB
India Siap untuk Terus Beli Minyak Murah Rusia
ILUSTRASI. Pada Selasa (17/9/2024), India menyatakan siap untuk terus membeli minyak dari perusahaan-perusahaan Rusia yang diizinkan melakukan penjualan tersebut. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada Selasa (17/9/2024), India menyatakan siap untuk terus membeli minyak dari perusahaan-perusahaan Rusia yang diizinkan melakukan penjualan tersebut, karena harganya murah.

Pernyataan itu ditegaskan oleh Menteri Perminyakan India Hardeep Singh Puri pada hari Selasa.

Reuters melaporkan, sanksi Barat terhadap Rusia atas perangnya dengan Ukraina telah membatasi harga yang dapat dikenakan Rusia untuk minyak mentahnya. 

Dan, menurut Puri kepada Reuters dalam sebuah wawancara di konferensi GasTech di Houston, India siap untuk membeli minyak dan gas dengan harga serendah mungkin dari siapa pun.

"Jika suatu entitas tidak dikenai sanksi, tidak diragukan lagi saya akan membeli dari pemasok termurah," katanya.

Dia menambahkan, negara-negara Eropa dan bisnis Jepang juga membeli miyak dari Rusia, jadi India tidak sendirian.

India adalah salah satu konsumen energi terbesar di dunia, dengan mengimpor 88% dari kebutuhan minyaknya.

Puri memperkirakan penggunaan energi akan tumbuh, dengan peningkatan penggunaan gas alam dan energi terbarukan.

India, konsumen dan importir minyak terbesar ketiga di dunia, memiliki kapasitas penyulingan tahunan sekitar 252 juta metrik ton atau 5,04 juta barel per hari (bph) dan tengah berupaya untuk memperluasnya.

"Sekarang, proyek-proyek telah disiapkan untuk meningkatkannya hingga 300 juta metrik ton per tahun (6 juta bph). Kami sedang mempertimbangkan apakah akan meningkatkannya hingga 400 atau 450," tambahnya.

Lonjakan harga global untuk gas super dingin setelah invasi Rusia ke Ukraina telah memperlambat adopsi gas alam di India. India berencana untuk meningkatkan penggunaan gasnya hingga 15% dari bauran energi pada tahun 2030, naik dari sebelumnya sebesar 6%. Akan tetapi, kecepatan perubahannya bergantung pada harga.

"Jika harga gas stabil dan turun, maka pangsanya dalam bauran energi kita akan naik," kata Puri.

Perusahaan-perusahaan milik negara dan swasta India telah berinvestasi dalam proyek-proyek gas alam cair dan akan terus mencari tempat untuk berinvestasi secara global.

Puri mengatakan India telah mengadakan diskusi dengan Guyana, yang memiliki lebih dari 12 miliar barel sumber daya setara minyak yang dapat dipulihkan.

India juga sedang berunding dengan lima perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia mengenai kemungkinan mereka mengeksplorasi hidrokarbon di India, katanya.

Selanjutnya: BI Rate Dipangkas, Bankir Kejar Pertumbuhan Kredit

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Turun Rp 10.000 Hari Ini 19 September




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×