Sumber: businessinsider.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Indikator pasar saham yang menjadi favorit investor kawakan Warren Buffett tampaknya mulai terlihat saat ini. Dimana saat ini, pasar saham melonjak menembus rekor tertinggi dan dinilai sudah terlalu tinggi. Kondisi ini biasanya diikuti dengan kejatuhan pasar saham dalam beberapa bulan mendatang.
Kondisi pasar saham ini disebut sebagai favorit Warren Buffett karena ia biasanya menyiapkan dana cash yang besar menunggu pasar jatuh dan membeli di harga yang murah atau harga saham-saham perusahaan favoritnya sudah terdiskon besar.
"Indikator Buffett" ini mengutip Businessinsider, membagi total kapitalisasi pasar dari saham suatu negara yang diperdagangkan secara publik dengan produk domestik bruto kuartalannya. Investor menggunakannya sebagai ukuran kasar dari valuasi pasar saham dibandingkan dengan ukuran perekonomian.
Total Market Index Wilshire 5000 melonjak menjadi US$ 38,2 triliun pada hari Selasa, sementara perkiraan resmi terbaru untuk PDB kuartal ketiga adalah US$ 21,2 triliun.
Baca Juga: Aturan 5 jam, rahasia sukses yang dipakai Bill Gates hingga Oprah Winfrey
Membagi angka-angka tersebut menunjukkan bahwa indikator Buffett telah mencapai 180% - tidak jauh dari puncaknya di 187% pada kuartal kedua, ketika PDB turun sekitar 8%, dan lompatan besar dari 170% pada awal November.
Buffett mendeskripsikan alat ukur senama dalam artikel majalah Fortune pada tahun 2001 sebagai "mungkin ukuran tunggal terbaik di mana penilaian berdiri pada saat tertentu."
Investor terkenal dan CEO Berkshire Hathaway ini menambahkan bahwa ketika rasio melonjak ke rekor tertinggi selama ledakan dot-com, itu "seharusnya menjadi sinyal peringatan yang sangat kuat" dari sebuah kecelakaan.
Baca Juga: Kisah sukses CEO JPMorgan Jamie Dimon yang terinspirasi dari kakeknya