Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas semakin banyak dicari sebagai sarana lindung nilai. Logam mulia ini memiliki nilai tinggi dan jadi favorit untuk investasi jangka panjang. Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan.
Lalu jadi pertanyaan, negara mana yang jadi penghasil emas terbesar di dunia?
Melansir dari situs Mining, total produksi emas di dunia tahun 2018 yakni 3.502,6 metrik ton atau setara 112,6 juta troy ons. Ukuran berat 1 troy ons setara dengan 31,1 gram.
Baca Juga: Pasar ketakutan, harga emas melonjak ke level tertinggi
Seperti dicatat Metals Focus and World Gold Council, lembaga konsultan pertambangan dan logam yang berbasis di London, produksi emas dunia naik sebesar 709 ton atau hampir 30 juta troy ons sejak awal dekade lalu.
Sejauh ini, China masih jadi negara yang paling banyak mengeruk emas dari perut bumi. Berada di posisi teratas, negara ini memproduksi 12,99 juta troy ons. Jumlah produksi emas China mengalami peningkatan sebesar 39 ton ketimbang tahun sebelumnya.
Baca Juga: Hari ini dua kali naik, harga emas Antam mendaki Rp 15.000
Australia menempati posisi kedua sebagai penghasil emas terbesar dunia dengan produksi mencapai 10,12 juta troy ons. Kendati demikian, posisi China ini bakal semakin terancam di masa depan siiring terus meningkatnya hasil pertambangan emas dari Rusia dan Kanada.
Kedua negara itu terus berupaya meningkatkan produksi emas dari tahun ke tahun. Rusia sendiri saat ini berada di posisi ketiga penghasil emas dunia dengan produksi 9,56 juta troy ons. Lalu diikuti Amerika Serikat sebesar 7,13 juta troy ons, Kanada sebesar 6,08 juta troy ons, dan Peru 5,09 juta troy ons.
Baca Juga: Semakin sore, harga emas spot melaju kencang di US$ 1.682,97 per ons troi
Indonesia ada di posisi ketujuh produsen emas terbanyak di dunia dengan volume yang ditambang di tahun 2018 sebesar 4,42 juta troy ons. Berikutnya ada Ghana sebesar 4,19 juta troy ons, Afrika Selatan sebesar 4,17 juta troy ons.
Bertahun-tahun sebelumnya, Afrika Selatan selama seabad pernah menjadi produsen emas terbesar secara global sebelum akhirnya digeser posisinya oleh China sejak tahun 2007. Afrika Selatan pernah mencapai puncak produksi emas pada akhir 1960-an.
Baca Juga: Selepas siang, harga emas spot masih melaju di US$ 1.665,04 per ons troi
Ladang emas di negara itu menghasilkan lebih dari 1.000 ton atau sekitar dua kali lipat dari gabungan produksi dunia di luar Afrika Selatan. Setelah digantikan China, produksi emas Afrika Selatan terus menyusut dan akhirnya disalip negara-negara lain.
Setelah itu, posisi teratas di Benua Afrika saat ini diambil alih oleh Ghana. Lalu di posisi kesepuluh ditempati oleh Meksiko dengan produksi 3,71 juta troy ons.
Baca Juga: Naik 1,15%, harga emas spot tembus rekor tertinggi baru karena tersengat virus corona
Berikut 10 negara produsen emas terbesar dunia di tahun 2018 (dalam troy ons):
1. China 12.860.299
2. Australia 10.124.270
3. Rusia 9.558.417
4. Amerika Serikat 7.127.821
5. Kanada 6.076.491
6. Peru 5.092.678
7. Indonesia 4.401.437
8. Ghana 4.195.672
9. Afrika Selatan 4.173.167
10. Meksiko 3.710.196
Di luar 10 produsen emas terbesar dunia, negara-negara lain yang hasil tambang emasnya mendominasi dunia antara lain Brasil, Uzbekistan, Sudan, Papua Nugini, Kazakhstan, Mali, Argentina, Burkina Faso, dan Tanzania.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Negara Produsen Emas Terbesar Dunia, RI Urutan Berapa?"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan