Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Majelis nasional (semacam DPR) Vietnam menyetujui perpanjangan pengurangan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10 % menjadi 8 % hingga akhir Juni tahun depan.
Menurut peraturan yang disahkan pekan lalu, barang dan jasa yang dikenakan tarif pajak 10 % akan terus menikmati tarif 8 % hingga enam bulan ke depan. Namun pengaruh ini tidak berlaku untuk aset real estate.
Pakar Ekonomi Vietnam, Dinh Trong Thinh, perpanjangan pengurangan PPN diharapkan dapat membantu merangsang konsumsi dan mendukung produksi serta bisnis dengan menurunkan biaya barang dan jasa.
Kementerian Keuangan memperkirakan bahwa pengurangan PPN akan menyebabkan penurunan pendapatan anggaran Negara sekitar VNĐ26,1 triliun (US$1,028 miliar) pada paruh pertama tahun 2025. Namun disisi lain, hal itu akan membantu mempromosikan produksi dan bisnis, yang juga akan menciptakan pendapatan untuk anggaran negara.
Baca Juga: PPN Akan Naik Jadi 12%, Belanja Masyarakat untuk Barang Mewah Menurun
Pengurangan PPN ini sebenarnya telah diterapkan sejak 2022 untuk mendukung produksi dan bisnis serta mendorong konsumsi pascapandemi COVID-19.
Pada tahun 2022, pengurangan PPN mencapai VNĐ51,4 triliun, yang membantu mempercepat konsumsi domestik. Total penjualan eceran barang dan jasa meningkat tahun itu sebesar 19,8 %. dibandingkan tahun 2021.
Pengurangan PPN pada paruh kedua tahun 2023 mencapai VNĐ23,4 triliun, dengan total penjualan eceran barang dan jasa meningkat sebesar 9,6 % pada tahun 2023.
Sementara tahun ini, diperkiraan total biaya pengurangan PPN pada tahun 2024 akan mencapai sekitar VNĐ49 triliun.