kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Industri Jerman Terus Melemah 245.000 Pekerjaan Hilang Sejak 2019


Selasa, 26 Agustus 2025 / 15:55 WIB
Industri Jerman Terus Melemah 245.000 Pekerjaan Hilang Sejak 2019
ILUSTRASI. Volkswagen ID.7 electric cars are seen at the Volkswagen (VW) electric fleet lead plant in Emden, Germany, February 18, 2025. REUTERS/Carmen Jaspersen


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Perlambatan sektor industri di Jerman semakin dalam. Menurut studi EY pada Selasa (26/8), Jerman kehilangan seperempat juta pekerjaan hilang sejak 2019. 

Data dari kantor statistik resmi Jerman dikutip Reuters mencatat perusahaan industri Jerman menghasilkan pendapatan lebih dari € 533 miliar pada kuartal kedua 2025. Namun angka ini turun 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, setelah sebelumnya mencatat penurunan 0,2% di kuartal pertama.

Jumlah tenaga kerja di sektor industri juga menyusut 2,1% pada kuartal kedua, menjadi 5,43 juta orang. Jika dibandingkan dengan enam tahun lalu, tenaga kerja industri Jerman telah turun sebesar 4,3%, atau sekitar 245.500 pekerjaan hilang sejak 2019.

Baca Juga: Tesla Evakuasi Fasilitas Pabriknya di Jerman Setelah Kebakaran

Sektor yang paling terdampak adalah industri otomotif, yang mencatat penurunan jumlah pekerjaan sebesar 6,7% hanya dalam satu tahun terakhir. Dalam angka absolut, ini setara dengan sekitar 51.500 pekerjaan yang hilang.

Produsen mobil Jerman seperti Volkswagen, Mercedes-Benz, dan pemasok komponen seperti Continental tengah menghadapi tekanan berat akibat kompetisi ketat dari produsen Asia, mahalnya proses transisi ke kendaraan listrik, serta tarif impor tinggi dari Amerika Serikat.

AS tetap menjadi pasar ekspor terpenting bagi barang industri Jerman. Namun ekspor ke negara tersebut turun drastis sebesar 10% pada kuartal kedua. Sementara itu, ekspor ke China juga merosot sebesar 14%, menurut data yang dikutip dalam laporan EY.

Penurunan ini memperlihatkan tantangan besar yang tengah dihadapi oleh ekonomi terbesar di Eropa, yang selama ini bergantung pada kekuatan sektor industrinya sebagai tulang punggung pertumbuhan.

Selanjutnya: Uji Publik Program Berdaya Berusaha Digelar, Ini Tujuannya

Menarik Dibaca: Promo Sociolla Payday Rewards 25-31 Agustus 2025, Hair Dryer-Serum Diskon hingga 60%




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×