kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Infeksi virus corona di Filipina menembus 500.000 kasus


Senin, 18 Januari 2021 / 15:29 WIB
Infeksi virus corona di Filipina menembus 500.000 kasus
ILUSTRASI. Seorang pekerja gereja membawa poster mengingatkan massa menjaga jarak fisik untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19). REUTERS/Eloisa Lopez


Sumber: Arab News | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - MANILA. Infeksi virus corona di Filipina telah melonjak melewati 500.000 kasus. Pemerintah menghadapi kritik karena gagal untuk segera meluncurkan program vaksinasi di tengah perebutan vaksin COVID-19 secara global.

Departemen Kesehatan melaporkan 1.895 infeksi baru pada Minggu, menjadikan kasus virus corona yang dikonfirmasi di negara itu menjadi 500.577, tertinggi kedua di Asia Tenggara. Setidaknya ada 9.895 kematian.

Filipina telah bernegosiasi dengan tujuh perusahaan Barat dan China untuk mengamankan 148 juta dosis vaksin COVID-19 tetapi upaya tersebut penuh dengan ketidakpastian dan kebingungan. 

Baca Juga: Arab Saudi mulai vaksinasi COVID-19, tidak ada efek samping yang terdeteksi

Sekitar 50.000 dosis dari Sinovac Biotech Ltd. yang berbasis di China mungkin tiba akhir bulan depan diikuti dengan pengiriman yang jauh lebih besar, menurut pemerintah. Tetapi kekhawatiran telah meningkat atas kemanjurannya.

Presiden Rodrigo Duterte mengatakan mengamankan vaksin itu sulit karena negara-negara kaya telah mengamankan dosis besar untuk warganya terlebih dahulu.

Pengawal elit Duterte telah mengakui bahwa mereka telah diinokulasi dengan vaksin COVID-19 yang masih tidak resmi sebagian untuk memastikan bahwa mereka tidak akan menginfeksi presiden berusia 75 tahun itu. 

Pengungkapan itu memicu kritik, termasuk dari para senator, yang bergerak untuk menyelidiki vaksinasi ilegal para pengawal presiden, tetapi Duterte memerintahkan pengawalnya untuk tidak muncul di hadapan Senat.

Selanjutnya: Ekonomi China tumbuh 2,3% tahun lalu, lebih tinggi dari proyeksi



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×