kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Inflasi AS di Atas Perkiraan, Bunga The Fed Bakal Naik 75 Basis Poin Bulan Depan


Jumat, 14 Oktober 2022 / 06:03 WIB
Inflasi AS di Atas Perkiraan, Bunga The Fed Bakal Naik 75 Basis Poin Bulan Depan
ILUSTRASI. Tekanan inflasi yang terus meningkat, memperkuat ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga 75 basis poin lagi pada bulan depan.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tekanan inflasi di Amerika Serikat (AS) belum mengendur. Data inflasi terbaru AS di bulan September 2022 malah lebih tinggi dari perkiraan. Ini memperkuat ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga 75 basis poin lagi pada bulan depan.

Inflasi atau indeks harga konsumen AS naik 0,4% di bulan September 2022 lalu, setelah naik 0,1% pada Agustus 2022, demikian data Departemen Tenaga Kerja yang dirilis, Kamis (13/10).

Sementara, ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan inflasi AS naik 0,2%.

Secara tahunan atau dalam 12 bulan hingga September 2022, inflasi AS tercatat 8,2% setelah naik 8,3% pada Agustus 2022. Inflasi tahunan AS mencapai puncaknya pada bulan Juni 2022 yakni sebesar 9,1%, yang merupakan kenaikan terbesar sejak November 1981.

Baca Juga: Ada Ancaman Resesi Global, Robert Kiyosaki Sarankan Masuk ke Investasi Ini Sekarang

Meskipun moderasi berkelanjutan karena rantai pasokan mereda dan harga minyak turun dari level tertinggi, inflasi AS masih jauh di atas target The Fed yakni sebesar 2%.

Harga bensin kemungkinan telah mencapai titik terendahnya menyusul keputusan minggu lalu oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya untuk memangkas produksi minyak. Perang Rusia melawan Ukraina menimbulkan risiko terbalik terhadap harga pangan.

Inflasi yang sangat tinggi dan pasar tenaga kerja yang ketat memungkinkan bank sentral AS untuk mempertahankan sikap kebijakan moneter yang agresif untuk sementara waktu.

Pemerintah AS pekan lalu melaporkan pertumbuhan pekerjaan yang solid pada bulan September, dengan tingkat pengangguran turun kembali ke level terendah sebelum pandemi sebesar 3,5% dari 3,7% pada bulan Agustus.

Pasar keuangan hampir memperkirakan kenaikan bunga The Fed 75 basis poin pada pertemuan kebijakan Fed 1-2 November, menurut FedWatch CME.

The Fed sejak Maret 2022 menaikkan suku bunga kebijakannya dari mendekati nol ke kisaran saat ini 3,00% menjadi 3,25%. Risalah pertemuan Fed 20-21 September yang diterbitkan pada hari Rabu menunjukkan pembuat kebijakan "mengharapkan tekanan inflasi untuk bertahan dalam waktu dekat."

Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah turun, inflasi AS naik 0,6% di bulan September setelah meningkat 0,6% di bulan Agustus.

Sementara inflasi inti melonjak 6,6% dalam 12 bulan hingga September. Inflasi inti naik 6,3% secara tahunan di bulan Agustus 2022 lalu.

Baca Juga: Tak Cuma Kerek Bunga, The Fed Telah Serap Likuiditas Global US$ 95 Miliar Per Bulan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×