kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Inflasi Diprediksi Naik, OECD Ingatkan Bank-Bank Sentral Dunia Teguh Perangi Inflasi


Minggu, 27 November 2022 / 13:40 WIB
Inflasi Diprediksi Naik, OECD Ingatkan Bank-Bank Sentral Dunia Teguh Perangi Inflasi
ILUSTRASI. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mengingatkan bank-bank sentral di seluruh dunia harus teguh dalam memerangi inflasi


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi untuk Kerja Sama Eonomi dan Pembangunan (OECD) mengingatkan bank-bank sentral di seluruh dunia harus teguh dalam memerangi inflasi mereka, meskipun ekonomi akan terpuruk.

Dilansir dari Bloomberg, OECD menaikkan perkiraan inflasi di tahun 2023. OECD memperkirakan kenaikan harga atau inflasi tahun depan akan tetap di atas target yang ditetapkan banyak bank sentral global.

Ekonomi memang akan melambat karena kebijakan moneter yang lebih ketat, namun OECD tidak memprediksi akan adanya resesi.

"Bahkan ketika ekonomi global tenggelam ke dalam perlambatan yang signifikan, bank sentral dunia harus terus menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi yang meluas," sebut OECD.

Ada lebih banyak kenaikan suku bunga besar di seluruh dunia minggu ini, dengan Swedia, Selandia Baru dan Afrika Selatan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin. Pun suku bunga di Pakistan dan Nigeria juga 75 basis poin. Di sisi lain, Turki memangkas suku bunga sebesar 150 basis poin.

Baca Juga: Ini Alasan OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,7% di 2023

Sementara itu, aktivitas bisnis mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut di bulan November karena permintaan yang lemah, sementara tekanan inflasi terus mereda secara perlahan. Indeks Manajer Pembelian Komposit Cepat Global S&P turun ke level terendah kedua pasca-pandemi.

Pesanan peralatan bisnis di pabrik-pabrik AS rebound pada Oktober, sebuah tanda bahwa rencana belanja modal dipertahankan di tengah meningkatnya biaya pinjaman dan ketidakpastian ekonomi yang lebih luas. Sementara, pengiriman barang modal inti naik paling tinggi sejak awal tahun, menunjukkan awal yang baik untuk produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal keempat.

Di eropa, bisnis zona euro melihat tanda-tanda awal bahwa resesi kawasan mungkin mereda karena rekor inflasi mendingin dan ekspektasi untuk produksi di masa depan membaik. Aktivitas sektor manufaktur dan jasa secara tak terduga naik pada November, menurut data dari S&P Global.

Baca Juga: Inflasi dan Perlambatan Ekonomi Global Membayangi Tahun 2023



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×