Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga konsumen inti Jepang naik 2,9% secara tahunan pada bulan September 2025. Berdasarkan data yang dirilis Jumat (24/10/2025), inflasi inti Jepang itu tetap di atas target bank sentral yang sebesar 2% dan menjaga ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga jangka pendek tetap hidup.
Asal tahu saja, data inflas inti ini akan menjadi salah satu faktor yang akan diteliti oleh Bank of Japan (BOJ) dalam rapat dua hari d pekan depan.
Saat itu, anggota dewan di BOJ akan membahas apakah akan mempertahankan suku bunga tetap di level 0,5% dan menerbitkan proyeksi pertumbuhan dan harga triwulanan yang baru.
Kenaikan indeks harga konsumen (IHK) inti, yang tidak memasukkan makanan segar yang fluktuatif tetapi memasukkan biaya bahan bakar, sesuai dengan median pasar dan meningkat dari kenaikan 2,7% pada bulan Agustus.
Baca Juga: Harga Minyak Melonjak 5% Usai AS Jatuhkan sanksi ke Perusahaan Rusia Rosneft & Lukoil
Indeks yang tidak memasukkan biaya makanan segar dan bahan bakar yang fluktuatif dan segar, yang lebih diperhatikan oleh BOJ sebagai tolok ukur yang lebih baik untuk tren harga yang mendasarinya, naik 3,0% pada bulan September dibandingkan tahun sebelumnya, dibandingkan dengan kenaikan 3,3% pada bulan Agustus.
BOJ mengakhiri program stimulus radikal selama satu dekade tahun lalu dan menaikkan suku bunga jangka pendek menjadi 0,5% pada bulan Januari 2025 dengan pandangan bahwa Jepang berada di ambang pencapaian target inflasi 2% secara berkelanjutan.
Meskipun inflasi konsumen telah melampaui target BOJ sebesar 2% selama lebih dari tiga tahun, Gubernur BOJ Kazuo Ueda menekankan perlunya kehati-hatian dalam kenaikan suku bunga lebih lanjut karena ketidakpastian atas dampak tarif AS terhadap perekonomian Jepang.













