kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.490.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.565   20,00   0,13%
  • IDX 7.560   39,05   0,52%
  • KOMPAS100 1.173   4,74   0,41%
  • LQ45 938   4,49   0,48%
  • ISSI 228   1,12   0,49%
  • IDX30 481   1,52   0,32%
  • IDXHIDIV20 577   -0,47   -0,08%
  • IDX80 134   0,48   0,36%
  • IDXV30 141   -0,93   -0,66%
  • IDXQ30 160   -0,35   -0,22%

Inflasi, Jumlah Keluarga Kekurangan Pangan di Australia Meningkat


Senin, 14 Oktober 2024 / 20:16 WIB
Inflasi, Jumlah Keluarga Kekurangan Pangan di Australia Meningkat
ILUSTRASI. Australia culture shock


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Hampir satu juta rumah tangga di Australia berjuang untuk mendapatkan cukup makanan. Menurut laporan dari Foodbank Australia banyak orang tua yang melewatkan makan atau tidak makan selama berhari-hari untuk melindungi anak-anak dari kelaparan. 

Di Australia ada lebih dari 870.000 rumah tangga yang berpenghasilan kurang dari A$ 30.000 setara dengan Rp 315 juta setahun mengalami rawan pangan yang parah. Angka tersebut naik 5% dibandingkan tahun 2022. Foodbank adalah badan amal penanggulangan kelaparan terbesar di Australia. Menurut laporan tersebut keluarga dengan orang tua tunggal adalah yang paling terpukul dengan lebih dari dua pertiga dari mereka menghadapi kekurangan pangan. 

"Kami memperingatkan pada awal krisis biaya hidup bahwa rumah tangga berpenghasilan rendah akan selalu menderita terlebih dahulu, terburuk, dan untuk waktu yang lama dan temuan ini mengonfirmasi hal ini," kata CEO Foodbank Australia Brianna Casey dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.

Baca Juga: OPEC Kembali Pangkas Proyeksi Permintaan Minyak di 2024 dan 2025

"Kami melihat keluarga yang tadinya hanya bertahan hidup, kini mencapai batas mereka dan membuat pilihan yang tak terbayangkan."

Masyarakat terpaksa mengurangi kebutuhan pokok karena dampak gabungan dari biaya perumahan, listrik, dan bahan makanan yang lebih tinggi, meskipun situasi di beberapa rumah tangga baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Keluarga-keluarga di Australia terus berjuang melawan inflasi yang membandel dan biaya perumahan yang lebih tinggi setelah lonjakan migrasi sejak aturan perbatasan Covid-19 berakhir pada tahun 2022 memberikan tekanan berlebih pada pasar sewa yang sudah ketat.

Meskipun inflasi utama terus menurun dan melambat menjadi 2,7% pada bulan Agustus yang sebagian dibantu oleh potongan harga listrik dari pemerintah. Bank Sentral Australia mengatakan tindakan tersebut tidak stabil dan akan mempertimbangkan dampak sementara.

Laporan Foodbank mengatakan lebih banyak keluarga mencari bantuan dari badan amal bantuan pangan setelah keluarga dan teman tidak lagi dapat memberikan bantuan.

Lebih dari separuh rumah tangga berpenghasilan rendah mencari dukungan lebih sering daripada tahun lalu sementara mereka yang menerima bantuan dari teman dan keluarga turun menjadi 25% pada tahun 2024 dari 32% pada tahun 2023.

Baca Juga: Kredit Menganggur Perbankan Kian Menumpuk, Ini Penyebabnya

Selanjutnya: Ada Revisi Jumlah Perusahaan Penerima Harga Gas Murah, Ini Tanggapan PGN

Menarik Dibaca: Clarte Jewellery Gelar Pameran Perhiasan




TERBARU

[X]
×