kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Inflasi Konsumen China Melambat, Seiring Lemahnya Permintaan


Kamis, 09 Januari 2025 / 10:44 WIB
Inflasi Konsumen China Melambat, Seiring Lemahnya Permintaan
ILUSTRASI. Inflasi konsumen China melambat pada bulan Desember, yang menyebabkan kenaikan inflasi moderat untuk tahun 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Inflasi konsumen China melambat pada bulan Desember, yang menyebabkan kenaikan inflasi moderat untuk tahun 2024. Sementara deflasi pabrik berlanjut hingga tahun kedua, di tengah permintaan ekonomi yang melambat.

Mengutip Reuters, Kamis (9/1), perlambatan inflasi ini disebabkan oleh kombinasi dari ketidakamanan pekerjaan, penurunan perumahan yang berkepanjangan, utang yang tinggi, dan ancaman tarif dari pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump yang akan datang telah menekan permintaan.

Data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan, indeks harga konsumen naik 0,1% secara tahunan pada Desember 2024, melambat dari kenaikan 0,2%pada November dan laju terlemah sejak April. 

Baca Juga: Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah Sejalan dengan Penurunan Wall Street

Angka ini sejalan dengan perkiraan dalam jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom.

CPI tetap stabil secara bulanan, dibandingkan dengan penurunan 0,6% pada bulan November dan sesuai dengan perkiraan.

Inflasi inti, tidak termasuk harga pangan dan bahan bakar yang fluktuatif, naik 0,4% bulan lalu dari 0,3% pada bulan November, tertinggi dalam lima bulan.

CPI setahun penuh naik 0,2%, sejalan dengan laju tahun sebelumnya dan di bawah target resmi sekitar 3% untuk tahun 2024. Ini menunjukkan inflasi gagal mencapai target tahunan untuk tahun ke-13 berturut-turut.

Selain perang harga kendaraan listrik yang memasuki tahun ketiga, diskon kini meluas di seluruh sektor ritel hingga mencakup toko teh bubble.

Konsumen yang berhati-hati semakin memilih untuk menyewa barang mulai dari kamera hingga tas tangan, daripada membelinya.

Di hulu, indeks harga produsen turun 2,3% tahun ke tahun pada bulan Desember, lebih lambat dari penurunan 2,5% pada bulan November dan penurunan 2,4% yang diharapkan. 

Baca Juga: Bursa Asia Mixed pada Senin (6/1) Pagi, Investor Cermati Data Ekonomi

Indeks harga produsen ini telah turun selama 27 bulan berturut-turut.

Pada akhir Desember, Bank Dunia menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2024 dan 2025 tetapi memperingatkan bahwa kepercayaan rumah tangga dan bisnis yang lesu, bersama dengan hambatan sektor properti, akan tetap menjadi hambatan.

Reuters melaporkan, China telah menyetujui asuransi obligasi negara khusus senilai rekor US$ 411 miliar, saat Beijing meningkatkan stimulus fiskal untuk menghidupkan kembali ekonomi yang sedang goyah.

Beijing akan secara tajam meningkatkan pendanaan dari obligasi negara jangka sangat panjang pada tahun 2025 untuk memacu investasi bisnis dan inisiatif peningkatan konsumen, kata perencana negara minggu lalu.

Pihak berwenang telah mengalokasikan dana US$ 41 miliar dari obligasi pemerintah pada bulan Juli untuk membiayai peningkatan peralatan dan tukar tambah barang-barang konsumen termasuk mobil.

($1 = 7,3249 yuan Tiongkok)

Selanjutnya: KPK Akui Kehilangan Jejak Sahbirin Noor

Menarik Dibaca: Anora dan 7 Film Komedi Rating Dewasa Ini Bukan untuk Anak-Anak ya



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×