kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingat pertumpahan darah di Ladakh? China akhirnya konfirmasi empat tentara tewas


Senin, 22 Februari 2021 / 11:20 WIB
Ingat pertumpahan darah di Ladakh? China akhirnya konfirmasi empat tentara tewas
ILUSTRASI. Setelah sekian lama bungkam, China akhirnya mengkonfirmasi bahwa mereka kehilangan empat tentara dalam bentrokan perbatasan Himalaya. REUTERS/Danish Siddiqui


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Setelah sekian lama bungkam, China akhirnya mengkonfirmasi bahwa mereka kehilangan empat tentara dalam bentrokan perbatasan Himalaya yang mematikan dengan India pada Juni tahun lalu.

Melansir Express.co.uk, ini adalah pertama kalinya Beijing secara terbuka mengakui kerugian militer akibat konfrontasi berdarah. 

Pertempuran itu terjadi di Lembah Galwan di wilayah Ladakh India, di mana tentara India dan China disebut-sebut saling bertarung dengan batu dan pentungan bertatahkan paku. Pertempuran itu adalah bentrokan mematikan pertama di wilayah perbatasan yang disengketakan dalam 45 tahun terakhir.

Pada saat itu, India mengakui kematian 20 tentaranya. Sementara, pihak berwenang Tiongkok mengakui ada korban jiwa, tetapi tidak memberikan rincian spesifik.

Baca Juga: Sepakat, China dan India tarik pasukan dari perbatasan Himalaya yang disengketakan

Namun kini dalam sebuah video yang disiarkan oleh penyiar CCTV, Beijing akhirnya mengkonfirmasi bahwa empat tentaranya tewas dalam konflik tersebut.

Saluran negara mengatakan, rekaman itu menunjukkan tentara India yang jumlahnya beberapa kali lebih besar dari pihak China, memulai serangan balas dendam yang brutal.

Gambar dari video tersebut dikatakan menangkap pertarungan tangan kosong berdarah antara kedua belah pihak.

Baca Juga: Militer China dan India bentrok lagi di perbatasan, apa yang terjadi?

Laporan itu mengatakan, pertempuran dimulai setelah seorang komandan Tiongkok mencoba menyelesaikan sengketa perbatasan antara kedua belah pihak melalui negosiasi damai.

India dan China telah terkunci dalam sengketa perbatasan selama beberapa dekade.

Perbatasan sepanjang 3.440 km (2.100 mil) yang tidak jelas dan disebut Garis Kontrol Aktual merupakan masalah utama kedua negara.

Sungai, danau, dan lapisan salju di sepanjang perbatasan berarti garis dapat bergeser, membawa tentara berhadapan di banyak titik, sehingga meningkatkan risiko konfrontasi.

Namun kedua negara memiliki kesepakatan lama untuk tidak menggunakan senjata atau bahan peledak di sepanjang perbatasan.

Baca Juga: Lagi, India tangkap tentara China yang menyeberang perbatasan

Menurut media pemerintah China, para tentara yang tewas itu disebut sebagai martir negara dan dianugerahi penghargaan anumerta.

Dalam sebuah tweet, People's Daily China menulis: "Empat tentara China, yang menjadi korban dalam konflik perbatasan Juni lalu, dianugerahi gelar kehormatan dan penghargaan kelas satu secara anumerta, Komisi Militer Pusat mengumumkan Jumat."

Outlet berita militer China PLA Daily menyebut tentara "heroik" itu sebagai Chen Hongjun, Chen Xiangrong, Xiao Siyuan dan Wang Zhuoran.

Baca Juga: Pembicaraan India dan China soal perbatasan di Himalaya kembali buntu

Mereka dipuji karena telah memberikan "masa muda, darah, dan bahkan kehidupan" mereka ke wilayah tersebut.

Qi Fabao, seorang komandan resimen dari Komando Militer PLA Xinjiang yang terluka dalam bentrokan itu, dianugerahi gelar "Komandan resimen pahlawan karena mempertahankan perbatasan."

Selanjutnya: Konflik dengan India, China diduga pakai senjata yang bisa memasak hidup-hidup musuh




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×