Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
India dan China telah terkunci dalam sengketa perbatasan selama beberapa dekade.
Perbatasan sepanjang 3.440 km (2.100 mil) yang tidak jelas dan disebut Garis Kontrol Aktual merupakan masalah utama kedua negara.
Sungai, danau, dan lapisan salju di sepanjang perbatasan berarti garis dapat bergeser, membawa tentara berhadapan di banyak titik, sehingga meningkatkan risiko konfrontasi.
Namun kedua negara memiliki kesepakatan lama untuk tidak menggunakan senjata atau bahan peledak di sepanjang perbatasan.
Baca Juga: Lagi, India tangkap tentara China yang menyeberang perbatasan
Menurut media pemerintah China, para tentara yang tewas itu disebut sebagai martir negara dan dianugerahi penghargaan anumerta.
Dalam sebuah tweet, People's Daily China menulis: "Empat tentara China, yang menjadi korban dalam konflik perbatasan Juni lalu, dianugerahi gelar kehormatan dan penghargaan kelas satu secara anumerta, Komisi Militer Pusat mengumumkan Jumat."
Outlet berita militer China PLA Daily menyebut tentara "heroik" itu sebagai Chen Hongjun, Chen Xiangrong, Xiao Siyuan dan Wang Zhuoran.
Baca Juga: Pembicaraan India dan China soal perbatasan di Himalaya kembali buntu
Mereka dipuji karena telah memberikan "masa muda, darah, dan bahkan kehidupan" mereka ke wilayah tersebut.
Qi Fabao, seorang komandan resimen dari Komando Militer PLA Xinjiang yang terluka dalam bentrokan itu, dianugerahi gelar "Komandan resimen pahlawan karena mempertahankan perbatasan."