kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggis menjadi negara terparah di Eropa akibat corona, kematian hampir 43.000 kasus


Selasa, 19 Mei 2020 / 16:16 WIB
Inggis menjadi negara terparah di Eropa akibat corona, kematian hampir 43.000 kasus
ILUSTRASI. Warga terlihat memakai masker pelindung di stasiun bawah tanah London Bridge menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di London, Britain, Kamis (14/5/2020). REUTERS/Henry Nicholls


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - LONDON. Angka kematian akibat virus corona (COVID-19) di Inggris telah mencapai hampir 43.000 kasus. Dengan jumlah tersebut, menggarisbawahi status negara itu sebagai yang paling parah di Eropa dan menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang penanganan krisis oleh Perdana Menteri Boris Johnson.

Dikutip dari Reuters, angka resmi untuk Inggris dan Wales menunjukkan jumlah kematian akibat virus corona menjadi setidaknya 42.990 orang, sebuah penghitungan menunjukkan, yang mencakup data yang diterbitkan sebelumnya dari Skotlandia dan Irlandia Utara, serta kematian dari rumah sakit baru-baru ini di Inggris.

Baca Juga: Update Corona di Indonesia, Selasa (19/5): 18.496 kasus, 4.467 sembuh,1.221 meninggal

Data hari Selasa dari Kantor Statistik Nasional juga melukis gambar suram di rumah perawatan, yang telah sangat terpukul oleh virus yang telah menewaskan lebih dari 317.700 di seluruh dunia. Korban tewas di rumah sakit di seluruh Inggris melampaui 10.000 kasus pada 8 Mei.

Sementara berbagai cara penghitungan membuat perbandingan dengan negara-negara lain menjadi sulit, angka tersebut menegaskan bahwa Inggris termasuk di antara yang paling terpukul oleh pandemi ini.

Baca Juga: Belum dapat jawaban dari Arab Saudi, keputusan pemberangkatan haji mundur jadi 1 Juni

Tingginya angka kematian di Inggris meningkatkan tekanan pada Johnson. Pihak oposisi mengatakan dia terlalu lambat untuk memaksakan penutupan, terlalu lambat untuk melakukan pengujian massal dan terlalu lambat untuk mendapatkan peralatan pelindung yang cukup untuk rumah sakit.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×