Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - LONDON. Menggunakan masker di tengah pandemi Covid-19 tidak lagi diwajibkan di Inggris. Pemerintah Inggris menegaskan bahwa memakai masker atau tidak, semuanya kembali ke pribadi masing-masing.
Robert Jenrick, Sekretaris Negara untuk Perumahan, Masyarakat dan Pemerintah Daerah, pada hari Minggu (4/7) mengatakan bahwa setiap orang bebas memilih untuk tetap menggunakan masker atau tidak.
Kepada Sky News, Jenrick juga mengatakan bahwa data rujukan untuk mencabut pembatasan sosial telah menunjukkan hasil yang positif.
"Ini akan menjadi periode yang berbeda, di mana kita sebagai warga negara bisa membuat penilaian sendiri tanpa perlu menunggu imbauan pemerintah," ungkap Jenrick, seperti dikutip Reuters.
Pada kesempatan yang sama, Jenrick juga mengumumkan bahwa pembatasan akan dihapus pada 19 Juli di bawah aturan pemerintah.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson akan menjelaskan rincian tentang tahap akhir pelonggaran di Inggris dalam beberapa hari mendatang, lanjut Jenrick.
Baca Juga: Varian Delta menyapu Asia, infeksi di Australia dan Korsel rekor!
Ketika ditanya apakah dirinya akan tetap menggunakan masker atau tidak, Jenrick mengatakan bahwa ia tidak akan menggunakan masker lagi seperti yang banyak orang inginkan selama ini.
"Saya tidak terlalu senang memakai masker. Saya tidak berpikir banyak orang senang melakukannya, kami akan pindah ke fase di mana ini akan menjadi masalah pilihan pribadi," ungkapnya.
Saat ini Jenrick berharap agar setiap orang dewasa mendapat vaksinasi ganda, karena itu dianggap sebagai kunci bagi negara untuk mengontrol penyebaran virus dengan lebih mudah, terutama saat memasuki musim gugur dan musim dingin nanti.
Penghapusan segala pembatasan sosial serta lockdown di Inggris rencananya akan dilakukan pada bulan Juni. Sayangnya, varian Delta yang mulai masuk ke Inggris membuyarkan rencana tersebut.
PM Johnson mengatakan pekan lalu bahwa meskipun program vaksinasi Inggris telah menurunkan angka infeksi dan kematian, beberapa tindakan pencegahan mungkin harus tetap dilakukan setelah 19 Juli.