kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Inggris Perkuat Pertahanan! Beli 12 Jet Tempur Siluman F-35A Pembawa Senjata Nuklir


Rabu, 25 Juni 2025 / 18:05 WIB
Inggris Perkuat Pertahanan! Beli 12 Jet Tempur Siluman F-35A Pembawa Senjata Nuklir
ILUSTRASI. Pemerintah Inggris mengumumkan pada Selasa (24/6) bahwa mereka akan membeli 12 jet tempur siluman F-35A buatan Lockheed Martin. REUTERS / George Frey / File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Inggris mengumumkan pada Selasa (24/6) bahwa mereka akan membeli 12 jet tempur siluman F-35A buatan Lockheed Martin, yang mampu membawa senjata nuklir taktis. Langkah ini diklaim sebagai ekspansi terbesar terhadap sistem pencegah nuklir Inggris dalam satu generasi terakhir.

Pembelian ini akan memungkinkan Angkatan Udara Inggris kembali mengoperasikan senjata nuklir dari udara — untuk pertama kalinya sejak akhir Perang Dingin. Downing Street menyatakan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari peningkatan komitmen pertahanan nasional di tengah meningkatnya ketegangan global.

PM Starmer: “Kita Tak Bisa Lagi Menganggap Perdamaian Sebagai Hal Pasti”

“Di era ketidakpastian ekstrem ini, kita tidak bisa lagi menganggap perdamaian sebagai sesuatu yang pasti. Itulah mengapa pemerintah saya berinvestasi besar dalam keamanan nasional,” ujar Perdana Menteri Keir Starmer dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Inggris Buka Komunikasi dengan AS Soal Kelanjutan Pangkalan Militer di Samudra India

Peningkatan anggaran pertahanan dan modernisasi kekuatan militer, termasuk armada kapal selam, menjadi fokus utama kebijakan keamanan baru Inggris. Hal ini mencerminkan kekhawatiran atas agresi Rusia dan penurunan peran Amerika Serikat sebagai pelindung utama keamanan Eropa.

F-35A: Senjata Nuklir Taktis untuk NATO

Jet tempur F-35A yang akan dibeli memiliki kemampuan membawa bom nuklir taktis B61 buatan AS. Senjata ini dirancang untuk digunakan dalam skenario pertempuran terbatas, berbeda dari senjata nuklir strategis jarak jauh.

Dengan pembelian ini, Inggris dapat memberikan kontribusi nyata berupa pesawat tempur berkekuatan ganda (dual-capable aircraft) kepada NATO jika terjadi konflik berskala besar.

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyambut langkah Inggris ini sebagai “kontribusi kuat lainnya” terhadap kekuatan aliansi.

Diversifikasi Kekuatan Nuklir Inggris

Selama ini, sistem pencegah nuklir Inggris hanya bergantung pada kapal selam Trident. Namun, sistem ini menghadapi kritik setelah dua kali gagal dalam uji coba, termasuk insiden terbaru tahun lalu.

Inggris terakhir kali memiliki kemampuan serangan nuklir dari udara pada tahun 1998, ketika bom jatuh bebas WE-177 secara resmi ditarik dari dinas. Dengan mengakuisisi F-35A, Inggris akan menyelaraskan diri dengan negara-negara NATO lain seperti AS dan Prancis yang memiliki kapabilitas nuklir dari darat, laut, dan udara.

Baca Juga: Inggris Rilis Kebutuhan Darurat Nuklir di Tengah Ancaman 'Kiamat Menyakitkan' Rusia

Namun, menurut salah satu pejabat Inggris yang tidak disebutkan namanya, Inggris tetap memerlukan pasokan senjata nuklir dari Amerika Serikat karena saat ini tidak memiliki bom nuklir udara sendiri. AS sendiri telah menarik seluruh senjata nuklirnya dari Inggris pada tahun 2008.

Dampak Ekonomi dan Strategi Pertahanan Jangka Panjang

Downing Street menyebutkan bahwa proyek pembelian jet tempur ini akan menciptakan dan mendukung sekitar 20.000 lapangan kerja di Inggris. Selain itu, langkah ini juga mempertegas komitmen Inggris terhadap NATO.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, pemerintah Inggris berjanji untuk meningkatkan anggaran pertahanan dan keamanan hingga 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2035. Pemerintah juga menegaskan perlunya “mempersiapkan diri secara aktif untuk perang di dalam negeri” — pernyataan paling tegas dalam beberapa dekade terakhir.

Selanjutnya: Gartner: Lebih dari 40% Proyek AI Agen Diprediksi Gagal pada 2027

Menarik Dibaca: 5 Masalah Kulit yang Disebabkan oleh Stres, Ada Jerawat hingga Ruam




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×