kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dia dua kandidat vaksin corona yang dinilai paling efektif


Rabu, 22 Juli 2020 / 13:53 WIB
Ini dia dua kandidat vaksin corona yang dinilai paling efektif
Penelitian laboratorium untuk antibodi virus corona. Ada dua kandidat terkuat vaksin corona di dunia saat ini. REUTERS


Sumber: Kompas.com | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah institusi di dunia kini tengah berlomba untuk bisa menemukan vaksin corona untuk menyelamatkan dunia. Dari sejumlah calon vaksin corona yang masih tahap penelitian dan pengembangan lebih lanjut, terdapat dua kandidat vaksin Covid-19 yang dinilai aman dan dapat memicu respon kekebalan tubuh. Dua kandidat vaksin corona tersebut adalah dari Oxford University di Inggris dan China. Ini berdasarkan laporan stui The Lancet.

Kendati masih terlalu dini untuk mengatakan apakah pendekatan tersebut memenuhi persyaratan untuk vaksin yang efektif melawan Covid-19, kedua hasil uji sejauh ini paling menjanjikan. Hingga saat ini, penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan. 

Dilansir IFL Science, Senin (20/7/2020), kedua vaksin menggunakan adenovirus yang lemah, virus flu biasa, yang dimodifikasi secara genetik untuk membawa kode genetik protein lonjakan pada kulit terluar SARS-CoV-2, virus yang bertanggung jawab untuk Covid-19. 

Baca Juga: 5 fakta vaksin virus corona asal China yang uji klinis di Indonesia

Hasil uji vaksin corona dari Oxford, Inggris Untuk studi Oxford, virus flu diambil dari simpanse dan diberikan kepada 543 dari 1.077 orang dewasa sehat. Sementara 534 sisanya merupakan kelompok kontrol dan diberi vaksin meningitis. Hasil sejauh ini telah menemukan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan menginduksi antibodi yang kuat dan respon imun sel T hingga hari ke-56 dari percobaan yang sedang berlangsung. 

Baca Juga: Mengenal Sinovac, perusahaan China yang kirim vaksin corona ke Indonesia

"Sistem kekebalan tubuh memiliki dua cara untuk menemukan dan menyerang patogen - antibodi dan respons sel. Vaksin ini dimaksudkan untuk menginduksi keduanya, sehingga dapat menyerang virus ketika beredar di dalam tubuh, serta menyerang sel-sel yang terinfeksi. Kami berharap ini berarti sistem kekebalan tubuh akan mengingat virus, sehingga vaksin kami akan melindungi manusia untuk suatu jangka waktu yang panjang," kata ketua tim Profesor Andrew Pollard dari Universitas Oxford, dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email. 

Meski begitu pihaknya masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut sebelum memastikan vaksin tersebut betul-betul efektif melindungi tubuh dari infeksi SARS-CoV-2 dan dalam periode waktu yang panjang. 

Vaksin yang dikembangkan Oxford terbukti dapat memicu respons sel T dalam waktu 14 hari, yang berarti sistem kekebalan dapat menemukan dan membuang sel yang terinfeksi virus. Dalam 28 hari, ada juga respon antibodi, yang berarti sistem kekebalan mengirim antibodi untuk menyerang virus jika ditemukan ada dalam darah atau dalam sistem limfatik. Efek samping ringan seperti kelelahan dan sakit kepala dilaporkan oleh sekitar 70% peserta, tetapi kurang intens pada peserta yang diizinkan minum parasetamol. Mengonsumsi parasetamol sebelum dan sesudah vaksinasi tidak berdampak negatif pada hasilnya. 

Hasil uji vaksin corona dari China 

Sementara studi dari China  sudah dilakukan uji coba fase II terhadap 508 peserta. Dari total peserta yang ada, 253 menerima dosis tinggi vaksin, 129 menerima dosis rendah, dan 126 menerima plasebo. Sebanyak 95% dari kelompok dosis tinggi dan 91% dari kelompok dosis rendah menunjukkan respon sel T atau antibodi pada hari ke 28 pasca vaksinasi. Para pasien tidak diamati lebih dari 28 hari, sehingga kekebalan jangka panjang tidak diselidiki. 

Vaksin yang ideal seharusnya memiliki efek samping minimal dan efektif setelah satu atau dua dosis. Sementara pada populasi sasaran (terutama yang paling terkena dampak seperti orang tua lanjut usia dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya), vaksin harus memberikan perlindungan setidaknya selama setengah tahun, dan mengurangi penyebaran virus. 

Kedua vaksin ini belum mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki kemampuan di atas. Namun keduanya melaporkan, kandidat vaksin yang dikembangkan menghasilkan antibodi terhadap Covid-19. Ini adalah kandidat yang paling menjanjikan sejauh ini.

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kami dapat mengkonfirmasi apakah vaksin kami akan membantu mengelola pandemi Covid-19, tetapi hasil awal ini menjanjikan," tambah rekan penulis Profesor Sarah Gilbert, juga dari University of Oxford. 

Untuk itu perlu dilakukan pengujian untuk tahap ketiga. Ini untuk mengetahui lebih banyak tentang virus tersebut dan seberapa kuat kekebalan yang dibutuhkan.

Yang jelas, jika vaksin ini menunjukkan hasil positif maka bisa diproduksi secara masal dan dipakau untuk mencegah infeksi, hingga mengobati penyakit corona. Termasuk golongan yang rentan seperti orang tua hingga tenaga medis.  Menurut angka terakhir pada Rabu (22/7/2020), lebih dari 15 juta orang telah terinfeksi penyakit virus corona atau Covid-19 di seluruh dunia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kandidat Vaksin Corona dari Inggris dan China Dinilai Paling Efektif"




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×