CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.952   -55,00   -0,35%
  • IDX 7.219   4,46   0,06%
  • KOMPAS100 1.104   1,73   0,16%
  • LQ45 878   2,09   0,24%
  • ISSI 218   0,18   0,08%
  • IDX30 449   1,01   0,23%
  • IDXHIDIV20 542   2,07   0,38%
  • IDX80 127   0,23   0,18%
  • IDXV30 136   0,49   0,36%
  • IDXQ30 150   0,41   0,28%

Ini Fakta Seputar Ambruknya Jembatan Baltimore Setelah Ditabrak Kapal Kontainer


Selasa, 26 Maret 2024 / 21:06 WIB
Ini Fakta Seputar Ambruknya Jembatan Baltimore Setelah Ditabrak Kapal Kontainer
ILUSTRASI. A view of the Dali cargo vessel which crashed into the Francis Scott Key Bridge causing it to collapse in Baltimore, Maryland, U.S., March 26, 2024. REUTERS/Julia Nikhinson


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Jembatan Francis Scott Key di Baltimore runtuh pada Selasa (26/3) pagi. Setelah sebuah kapal kontainer menabrak tiang penopang bentang empat jalur tersebut, menjatuhkan mobil yang melintas ke sungai.

Apa yang terjadi di Baltimore?

Pada pukul 01.27 waktu setempat (05.27 GMT), sebuah kapal kontainer bernama Dali sedang berlayar menyusuri Sungai Patapsco ketika menabrak tiang jembatan, membuat hampir seluruh struktur jembatan roboh ke dalam air. Polisi setempat mengkonfirmasi, tidak ada indikasi terorisme dari insiden ini.

Baca Juga: Jembatan Baltimore di Maryland AS Ambruk, Ditabrak Kapal Berbendera Singapura

Apakah ada korban?

Pejabat Baltimore mengatakan, beberapa kendaraan yang tengah melintas di jembatan terjun ke sungai. Sebanyak tujuh orang terjatuh ke sungai yang suhu airnya 47 F (8 C).

Dua orang berhasil diselamatkan dari air, satu tidak terluka dan satu lagi luka berat. Pekerja konstruksi sedang memperbaiki dek beton jembatan pada saat tabrakan terjadi.

Tentang kapal yang menabrak?

Kapal container Dali meninggalkan Baltimore dalam perjalanan ke Kolombo, Sri Lanka. Manajer kapal Synergy Marine Group mengatakan, seluruh awak kapal yang berjumlah 22 orang, termasuk dua nahkoda di dalamnya, telah diketahui keberadaannya dan tidak ada korban luka.

Pemilik terdaftar kapal berbendera Singapura itu adalah Grace Ocean Pte Ltd, menurut data LSEG. Kapal itu memiliki panjang 948 kaki (289 meter) dan penuh dengan kontainer.

Kapal tersebut dapat menampung hingga 10.000 unit setara dua puluh kaki, atau TEU, ukuran kapasitas kargo. Kapal itu membawa 4.679 TEU.

Jembatan Baltimore

Jembatan Francis Scott Key adalah salah satu dari tiga jalur untuk menyeberangi Pelabuhan Baltimore dan kapasitas 31.000 mobil per hari atau 11,3 juta kendaraan per tahun.

Lebarnya empat jalur dan terletak 185 kaki (56 meter) di atas sungai.

Dibuka pada tahun 1977 dan melintasi Sungai Patapsco, tempat penulis lagu nasional AS Francis Scott Key menulis "Star Spangled Banner" pada tahun 1814 setelah menyaksikan kekalahan Inggris di Pertempuran Baltimore dan pemboman Inggris di Fort McHenry.

Baca Juga: New York Gugat Hyundai dan Kia Atas Pencurian Kendaraan

Dampak runtuhnya jembatan

Lalu lintas dihentikan di pelabuhan setelah tabrakan. Pelabuhan Baltimore adalah salah satu pelabuhan peti kemas terkecil di pesisir Timur Laut, menangani sekitar sepersepuluh volume yang melewati Pelabuhan New York dan New Jersey.

Aliran kontainer ke Baltimore kemungkinan dapat didistribusikan kembali ke pelabuhan yang lebih besar, kata pakar pengiriman kontainer Lars Jensen. Namun, mungkin terdapat gangguan besar pada pengiriman mobil, batu bara, dan gula.

Baltimore adalah pelabuhan AS tersibuk untuk pengiriman mobil, menangani setidaknya 750,000 kendaraan pada tahun 2023, menurut data dari Administrasi Pelabuhan Maryland.

Pada tahun 2023, pelabuhan ini merupakan pelabuhan tersibuk kedua untuk ekspor batubara.

Baltimore juga merupakan pelabuhan AS terbesar berdasarkan volume untuk menangani mesin pertanian dan konstruksi, serta produk pertanian seperti gula dan garam.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×