Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Banyaknya kejadian mobil yang dicuri telah memicu Pemerintah Kota New York menggugat Hyundai dan Kia Corp. Kedua produsen mobil Korea Selatan tersebut dianggap lalai karena menjual kendaraan yang terlalu mudah untuk dicuri.
Tak hanya New York, beberapa kota besar lainnya ternyata juga telah menggugat Hyundai dan Kia atas pencurian tersebut, termasuk Baltimore, Cleveland, Milwaukee, San Diego, dan Seattle.
Dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan federal Manhattan, New York menyalahkan kegagalan pembuat mobil dari tahun 2011 hingga 2022 untuk memasang perangkat anti pencurian yang disebut immobilizer di sebagian besar mobil mereka.
"Ini seperti membuka pintu air untuk pencurian kendaraan, kejahatan, mengemudi sembrono, dan bahaya publik dan diperburuk oleh video TikTok yang menunjukkan cara mencuri mobil yang tidak memiliki tombol pengapian dan immobilizer," ujar pemerintah dikutip dari Reuters pada Selasa (6/6).
Berdasarkan catatan kota, jumlah Hyundai dan Kia yang dilaporkan dicuri meningkat dua kali lipat tahun lalu, diikuti dalam empat bulan pertama tahun 2023 dengan 977 pencurian yang dilaporkan, naik dari 148 pada periode yang sama di tahun 2022.
Baca Juga: Produsen Ban Mulai Melirik Segmen Kendaraan Listrik
Sebaliknya, pemerintah kota mengatakan pencurian kendaraan BMW, Ford, Honda, Mercedes, Nissan dan Toyota telah menurun tahun ini.
Sementara itu, Hyundai telah membuat klarifikasi dan bilang bahwa mereka sudah menjadikan immobilizer standar pada semua kendaraan pada November 2021, dan telah mengambil langkah-langkah termasuk peningkatan perangkat lunak untuk mengurangi ancaman pencurian.
Kia dalam sebuah pernyataan juga telah berupaya agar produksi mobilnya tak mudah dicuri dan bekerja sama dengan penegak hukum Kota New York untuk memerangi pencurian mobil.
Pada bulan Februari, Hyundai dan Kia juga sudah menawarkan peningkatan perangkat lunak untuk sekitar 8,3 juta kendaraan AS yang tidak memiliki immobilizer.
Bulan lalu, Hyundai dan Kia mencapai penyelesaian US$ 200 juta dari gugatan konsumen atas pencurian tersebut.
Kasus itu mencakup sekitar 9 juta pemilik kendaraan AS, dan termasuk sebanyak US$ 145 juta untuk menutupi kerugian atas kendaraan curian.