Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiahkan sarung tangan kosmonot dan senapan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un selama kunjungannya ke Rusia, yang tampaknya berakhir lebih awal.
Melansir The Telegraph, Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan dia tidak yakin berapa lama delegasi Korea Utara akan tinggal di Rusia. Akan tetapi, tidak akan ada lagi pertemuan antara Putin dan Kim.
“Ini adalah hak prerogratif mereka,” katanya. “Kami mengapresiasi kunjungan itu sendiri. Itu tepat waktu, berguna dan konstruktif.”
Mengutip AP, Kim dan Putin bertemu di fasilitas peluncuran roket di Timur Jauh Rusia pada hari Rabu dalam pertemuan puncak pertama mereka dalam empat tahun.
Setelah mengunjungi Kosmodrom Vostochny, Putin memutuskan untuk menunjukkan kepada Kim limusin lapis baja Aurus miliknya, dan mengundang dia untuk duduk di dalam.
Lokasi pertemuan mereka menunjukkan bahwa Putin telah mengisyaratkan kesiapannya untuk berbagi teknologi roket dan luar angkasa Rusia dengan Pyongyang sebagai imbalan atas akses terhadap persediaan senjata Korea Utara yang sangat besar untuk perang di Ukraina.
Baca Juga: Korea Selatan Peringatkan Korea Utara dan Rusia agar Tidak Melanggar Resolusi PBB
Pembicaraan antara kedua pemimpin itu diperkirakan akan fokus pada perluasan kerja sama militer di tengah meningkatnya konfrontasi dengan Barat.
The Telegraph memberitakan, kedua pemimpin juga akan mengunjungi pabrik senjata terdekat dan memeriksa Armada Pasifik yang berlabuh di Vladivostok. Namun kunjungan tersebut tampaknya telah dibatalkan.
Sebaliknya, Putin mengadakan telekonferensi dengan dewan keamanannya dan terbang ke Sochi untuk bertemu dengan Alexander Lukashenko, pemimpin Belarusia. Belum ada informasi mengenai pergerakan Kim.
Hadiah Putin kepada Kim berupa sarung tangan kosmonot bekas dan senapan adalah bagian dari pelayanan Rusia saat perjalanan pertama pemimpin Korea Utara itu ke Rusia sejak 2019.
Mereka ingin mendapatkan lebih banyak amunisi untuk perangnya di Ukraina, meskipun Kyiv mengatakan bahwa Korea Utara telah memasok peluru artileri ke Rusia selama satu setengah bulan terakhir.
Baca Juga: Vladimir Putin dan Kim Jong Un Saling Tukar Janji Dukungan