kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini kronologi tabrakan MRT di Singapura


Kamis, 16 November 2017 / 06:32 WIB
Ini kronologi tabrakan MRT di Singapura


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Sebuah kereta cepat massal Singapura bertambrakan dengan kereta lainnya di sebuah stasiun pada Rabu (16/11). Insiden ini menyebabkan 28 orang terluka.

Menurut otoritas setempat, kecelakaan ini merupakan yang kedua kali terjadi dalam tiga dekade. Kecelakaan terjadi di dekat stasiun Joo Koon, di bagian barat kota Singapura pada Rabu pagi.

Menurut operator Transit SMRT, 26 penumpang dan dua staf mereka mengalami luka ringan dan sudah dibawa ke rumah sakit.

"Ini merupakan hari yang buruk," jelas Menteri Transportasi Singapura Khaw Boon Wan.

"Para pengguna komuter merasa tidak nyaman dan sejumlah penumpang bahkan terluka. Kami sangat menyesali hal ini," kata Khaw seperti yang dikutip dari The Straits Times dalam konferensi pers pada Rabu sore.

Dalam jumpa pers tersebut juga diketahui, tidak berfungsinya sistem perlindungan perangkat lunak menjadi faktor penyebab kereta SMRT menabrak kereta lain di depannya.

Menurut Wakil Presiden Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) LTA Chua Chong Kheng, berdasarkan hasil investigasi awal diketahui kereta pertama berada di depan, meninggalkan Ulu Pandan dengan fitur perlindungan perangkat lunak yang "secara tidak sengaja terhapus" ketika melewati sebuah sirkuit sinyal yang salah.
 
"Kereta ini kemudian sampai di stasiun Joo Koon tanpa fitur tersebut. Hal ini mengakibatkan kereta memberi profil sinyal yang salah, dari harusnya kereta enam rangkaian menjadi hanya tiga. Akibatnya, kereta kedua (belakang) mendeteksi kereta pertama sebagai kereta tiga rangkaian dan salah menilai jarak antara keduanya sehingga terjadilah tabrakan," ungkap Chua.

Chua juga menambahkan, sebagai tindakan pencegahan, operasional MRT dari Joo Koon ke Tuas Link akan ditiadakan sepanjang hari pada Kamis (16/11).

Sebagai gantinya, otoritas setempat akan menyediakan bus sebagai alat transportasi alternatif warga yang terkena dampak penghentian MRT terkait.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari pihak SMRT, kereta pertama tercatat tiba di sistem stasiun Joo Koon jalur East-West pada pukul 08.18 pagi.

Kereta kedua berhenti di belakang kereta pertama di stasiun tersebut pada pukul 08.19, namun secara tidak terduga maju ke depan beberapa menit kemudian dan menabrak kereta pertama.

Menurut sumber daya Badan Perpustakaan Nasional, tabrakan kereta api pertama di Singapura terjadi pada 5 Agustus 1993, ketika sebuah kereta di jalur timur berhenti lebih lama dari yang dijadwalkan di sebuah stasiun karena kesalahan teknis. Kereta itu kemudian ditabrak kereta lain.

Kereta, yang terdiri dari enam gerbong itu, memiliki kapasitas penuh 1.800 penumpang. Setidaknya ada 156 penumpang yang terluka karena tabrakan terjadi pada jam sibuk.


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×