Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Artikel ini membahas mengenai masyarakat di Amerika. Namun bisa dijadikan sedikit gambaran dengan kondisi yang ada di Indonesia.
Dalam ekonomi berbiaya hidup tinggi saat ini, memahami posisi finansial Anda bisa menjadi hal yang menarik dan mencerahkan. Istilah "miskin", "kelas menengah", dan "kaya" sering digunakan untuk menggambarkan status sosial ekonomi, tetapi apa arti label-label ini dalam kaitannya dengan kekayaan bersih?
Melansir New Trader U, artikel ini membahas karakteristik dan tantangan keuangan setiap kelas sosial, memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang dibutuhkan untuk dianggap sebagai bagian dari kelompok ini pada tahun 2025.
Dengan mengeksplorasi nuansa akumulasi kekayaan dan stabilitas keuangan, pembaca dapat lebih memahami kondisi ekonomi mereka dan strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
1. Kelas Kemiskinan (20% Terbawah)
Kelas kemiskinan mewakili 20% terbawah populasi, dengan kekayaan bersih median sekitar US$ 6.030 atau setara dengan Rp 98,228 juta (kurs Rp 16.290). Kelompok ini sering kali mencakup individu muda yang terbebani utang mahasiswa yang besar atau pekerjaan bergaji rendah, yang menyebabkan gaya hidup di mana mereka seringkali hidup pas-pasan.
Baca Juga: Salah Kaprah Kelas Menengah: 6 Barang yang Dibeli dan Dianggap Aset, Padahal Bukan
Demografi ini menghadapi tantangan keuangan yang signifikan, dengan tabungan terbatas dan utang berbunga tinggi menjadi masalah umum.
Terlepas dari kendala-kendala ini, terdapat strategi untuk meningkatkan stabilitas ekonomi, seperti penganggaran, pengurangan pengeluaran, dan pendidikan keuangan. Hal terpenting adalah mencari pekerjaan dengan mobilitas ke atas atau beralih ke pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi.
Pentingnya pemajemukan dalam rencana tabungan dan investasi jangka panjang tidak dapat dilebih-lebihkan, karena bahkan tabungan kecil yang konsisten dapat tumbuh secara signifikan seiring waktu. Menyisihkan sejumlah uang untuk mulai membangun modal juga penting.
2. Kelas Menengah Bawah (20% Berikutnya)
Kelas menengah bawah didefinisikan oleh kekayaan bersih rata-rata sekitar US$ 43.760 atau Rp 712,850 juta. Kelompok ini biasanya mencakup keluarga muda dan individu awal karier yang menabung dan berinvestasi secara moderat.
Dinamika keuangan untuk kelas ini sering kali melibatkan pengelolaan anggaran ketika pendapatan meningkat untuk menghindari peningkatan pengeluaran, yang dapat menghambat akumulasi kekayaan.
Baca Juga: Kelas Menengah Diimbau untuk Tidak Membeli Mobil Baru, Ini Alasan Utamanya
Individu dalam kategori ini harus mengelola pengeluaran secara efektif dan mengalokasikan dana untuk tabungan dan investasi. Memulai tabungan pensiun sejak dini dan memanfaatkan rekening pensiun yang disponsori perusahaan dapat meningkatkan stabilitas keuangan secara signifikan.
Dengan memprioritaskan perencanaan dan disiplin keuangan, individu dapat mempersiapkan diri untuk kesuksesan ekonomi di masa depan.
3. Kelas Menengah (20% Berikutnya)
Kelas menengah memiliki kekayaan bersih rata-rata sekitar US$ 104.700 atau Rp 1,705 miliar. Kelompok ini biasanya mencakup individu berusia empat puluhan yang telah melunasi sebagian utang dan memiliki ekuitas rumah.
Individu kelas menengah seringkali menikmati stabilitas keuangan yang lebih baik, yang memungkinkan investasi dan perencanaan keuangan jangka panjang.
Namun, peningkatan utang, stagnasi upah, dan biaya perumahan dapat membebani keuangan mereka. Menjaga anggaran yang seimbang dan membangun kekayaan melalui investasi dan tabungan pensiun sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan.
Pendidikan dan literasi keuangan sangat penting dalam membuat keputusan investasi yang tepat dan menavigasi perubahan ekonomi. Di sinilah orang-orang harus mulai mempertimbangkan secara serius untuk membangun portofolio investasi yang besar untuk masa pensiun dengan kecepatan yang baik.
Baca Juga: Meski Seorang Miliarder, Warren Buffett Masih Lakukan 5 Kebiasaan Kelas Menengah Ini
4. Kelas Menengah Atas (20% Berikutnya)
Kelas menengah atas memiliki kekayaan bersih rata-rata sekitar US$ 201.800 atau Rp 3,287 miliar). Kelompok ini seringkali menikmati lebih banyak pendapatan diskresioner dan mendapatkan keuntungan dari investasi jangka panjang.
Warga Amerika kelas menengah atas cerdas dalam mengelola keuangan mereka, memahami pentingnya berinvestasi untuk melindungi kekayaan mereka dari inflasi dan fluktuasi ekonomi.
Investasi yang konsisten, baik melalui portofolio yang terdiversifikasi maupun properti, sangat penting untuk pertumbuhan kekayaan. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan juga dapat meningkatkan potensi pendapatan, sehingga investasi dalam pengembangan pribadi menjadi bermanfaat.
Selain itu, berkontribusi pada dana pensiun sejak dini dan terlibat dalam perencanaan warisan memastikan keamanan dan distribusi kekayaan sesuai keinginan.
Baca Juga: Kelas Menengah Memburu 8 Barang Mewah Ini, Orang Kaya Melirik pun Belum Tentu
Banyak orang di kelas menengah atas berada di manajemen perusahaan tingkat tinggi atau memiliki bisnis sendiri. Banyak juga yang memiliki berbagai sumber pendapatan yang mempercepat pembangunan kekayaan mereka.
5. Kaya (20% Teratas)
Orang kaya, yang mencakup 20% rumah tangga teratas berdasarkan kekayaan, memiliki kekayaan bersih rata-rata yang jauh lebih tinggi daripada kelas menengah.
Kekayaan bersih rata-rata mereka sekitar US$ 608.900 atau Rp 9,918 miliar, banyak di antaranya adalah miliarder. Mencapai tingkat kekayaan ini biasanya membutuhkan kombinasi karier bergaji tinggi, investasi yang sukses, kepemilikan bisnis, dan terkadang warisan.
Mereka yang berada dalam kategori ini seringkali menikmati kebebasan finansial yang signifikan, dengan kemampuan untuk pensiun dini, mendanai pembelian besar tanpa utang, dan mewariskan warisan yang substansial kepada ahli waris mereka.
Tonton: Jumlah Kelas Menengah Turun, ADB Prediksi Ekonomi RI Terganggu, Siapa Kelas Menengah?
Individu kaya menghadapi tantangan unik, seperti menghadapi perubahan peraturan perpajakan dan volatilitas pasar, tetapi dengan perencanaan yang cermat, mereka dapat memitigasi risiko ini dan memastikan pertumbuhan kekayaan yang berkelanjutan.
![[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis](https://fs-media.kontan.co.id/kstore/upload/brand_images/brand_images_01072510312000.jpg)
