Sumber: Fox Business | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Senin, Donald Trump dan JD Vance resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat, menandai dimulainya masa jabatan baru yang bertujuan untuk memperkuat agenda "America First".
Upacara pelantikan berlangsung di Gedung Capitol AS dengan dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, anggota kongres, serta para pendukung.
Visi Trump di Periode Kedua
Dalam pidato pelantikannya, Trump menegaskan komitmennya untuk menempatkan kepentingan Amerika di atas segalanya. "Kita berdiri di ambang era baru," ujarnya, menggarisbawahi prioritas untuk memperkuat ekonomi nasional, meningkatkan keamanan, dan memperluas pengaruh global AS dengan mengutamakan kepentingan domestik.
Baca Juga: MrBeast, Konten Kreator No 1 di Dunia Berminat Akuisisi TikTok
Pernyataan Trump ini sejalan dengan visi yang dijanjikan selama kampanye, yakni fokus pada kebijakan proteksionisme, reformasi perdagangan, serta penguatan hubungan dengan sekutu tradisional.
Gaji Presiden dan Wakil Presiden
Sebagai pemimpin tertinggi negara, Trump akan menerima gaji tahunan sebesar US$400.000 seperti yang diatur dalam hukum AS. Selain itu, ia mendapatkan tunjangan tambahan berupa:
- US$50.000 untuk pengeluaran resmi terkait tugas kepresidenan.
- US$100.000 untuk perjalanan dinas.
- US$19.000 untuk hiburan resmi.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump mendonasikan seluruh gajinya ke berbagai badan pemerintah, sebuah langkah yang dipuji oleh banyak pihak. Meski belum ada pernyataan resmi, ada spekulasi bahwa ia dapat mengulangi tindakan tersebut pada periode kedua ini.
Baca Juga: Ini 2 Saham yang Berpotensi Untung dari Kebijakan Energi Trump
Wakil Presiden JD Vance akan menerima US$235.100 per tahun sebagai gaji resminya, berdasarkan informasi dari National Taxpayers Union Foundation (NTUF).
Namun, karena adanya kebijakan pembekuan gaji yang diatur dalam American Relief Act 2025, jumlah tersebut sedikit lebih rendah dari gaji standar wakil presiden sebesar US$289.400. Pembekuan ini berlaku hingga Maret 2025 dan akan dievaluasi kembali oleh Kongres.
Kompensasi Pejabat Tinggi Lainnya
Para anggota kabinet yang ditunjuk oleh Trump diharapkan akan mendapatkan gaji lebih dari US$200.000 per tahun, menunggu konfirmasi dari Kongres. Berikut adalah rincian gaji para pemimpin legislatif:
- Ketua DPR (Speaker of the House): US$223.500 per tahun.
- Pemimpin mayoritas dan minoritas di DPR dan Senat, serta Presiden Pro Tempore Senat: US$193.400 per tahun.
Kompensasi bagi anggota Kongres belum mengalami kenaikan sejak tahun 2009, mencerminkan stagnasi dalam pengaturan gaji pejabat legislatif.
Baca Juga: Era Baru Perang Dagang Trump Dimulai, Ancam Tarif untuk UE dan Ultimatum bagi China
Dukungan dari Kongres
Pelantikan Trump dan Vance mendapatkan sambutan hangat dari pemimpin legislatif, termasuk Ketua DPR Mike Johnson dan Pemimpin Mayoritas DPR Steve Scalise, yang menyatakan dukungan penuh terhadap agenda "America First."
Dalam pernyataan bersama, mereka menegaskan komitmen untuk bekerja sama erat dengan pemerintahan baru demi mewujudkan visi kebijakan nasional.
Pemimpin Mayoritas Senat John Thune juga menyampaikan optimismenya melalui unggahan di media sosial, menyebutkan bahwa dirinya siap berkolaborasi dengan Trump untuk membangun masa depan cerah bagi rakyat Amerika.
Senator Chuck Grassley, yang menjabat sebagai Presiden Pro Tempore Senat, turut merayakan pelantikan Trump dan Vance dengan menyebutnya sebagai tonggak penting dalam perjalanan bangsa.
Baca Juga: Donald Trump Diambil Sumpah Tanpa Meletakkan Tangan di Atas Alkitab, Apa Tetap Sah?
Tantangan dan Harapan
Masa jabatan kedua Trump membawa harapan besar dari para pendukungnya untuk melanjutkan kebijakan pro-Amerika. Namun, ia juga menghadapi tantangan signifikan, termasuk hubungan yang tegang dengan beberapa negara, dinamika politik domestik, dan harapan publik yang tinggi terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan nasional.
Dengan dukungan penuh dari Wakil Presiden JD Vance, anggota kabinet, dan para pemimpin legislatif, Trump memulai periode ini dengan optimisme tinggi. Bagaimana kebijakan dan langkah strategisnya akan memengaruhi posisi Amerika di panggung dunia masih menjadi perhatian utama masyarakat global.