kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Saham Batubara Berkinerja Terbaik di Dunia, Investor Berbasis ESG Ikut Menikmati


Rabu, 27 April 2022 / 08:07 WIB
Ini Saham Batubara Berkinerja Terbaik di Dunia, Investor Berbasis ESG Ikut Menikmati
ILUSTRASI. Saham Thungela Resources muncul sebagai saham batubara utama dengan kinerja terbaik di dunia. Ironisnya, investor berbasis ESG ikut menikmati.


Sumber: Bloomberg | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JOHANNESBURG. Pergerakan saham perusahaan tambang batubara asal Afrika Selatan, Thungela Resources Ltd, sedang moncer. Bahkan, saham Thungela muncul sebagai saham batubara utama dengan kinerja terbaik di dunia.

Ironisnya, lonjakan saham Thungela menjadi salah satu taruhan paling menguntungkan sejumlah pengelola dana yang telah berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di perusahaan yang mereka biayai.

Sejak listing Juni tahun lalu, saham Thungela telah meroket sekitar 1.000% di tengah rebound permintaan batubara yang merupakan bahan bakar fosil paling kotor.

Chief Executive Officer Thungela July Ndlovu seperti dikutip Bloomberg mengatakan, Thungela berencana mengembangkan sumber daya batubara baru.

Lonjakan harga batubara yang fantastis adalah produk dari krisis energi pascapandemi yang dipicu perang Rusia melawan Ukraina. Dan dengan perusahaan batubara di Eropa di bawah tekanan untuk tutup, mereka yang beroperasi di pasar negara berkembang, seperti Thungela yang berbasis di Johannesburg, membukukan keuntungan sangat besar.

Keuntungan harga saham Thungela yang memiliki valuasi senilai US$ 2 miliar ini berlipat-lipat dari kenaikan harga batubara sekitar 260% di pasar berjangka selama setahun terakhir.

Baca Juga: Pasokan Batubara Kokas Rusia Tersendat Metode Pembayaran, New Delhi & Moskow Bertemu

Bagi para manajer investasi yang membeli saham Thungela setelah spin-off dari Anglo American Plc, investasi di Thungela itu jelas menguntungkan.

Namun, ini juga menimbulkan pertanyaan tentang komitmen yang mereka nyatakan untuk mempercepat transisi sektor keuangan ke emisi nol bersih.

Abrdn Plc dan Vanguard Group Inc. adalah salah satu pemegang saham terbesar Thungela. Keduanya masuk dari awal, meskipun Abrdn menegaskan telah "menambah" posisinya menjadi 4,7% saham di Thungela. Sementara, Vanguard memegang saham Thungela dengan porsi yang setara.

Dalam tanggapannya, Peter Silver dari Abrdn yang juga seorang analis investasi, mengatakan,  Thungela saat ini berencana mengganti produksi batubara yang menurun di satu tambang dan meningkatkan produktivitas di tambang lain.

Dia juga mengatakan, Abrdn baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan manajemen perusahaan pertambangan, di mana "penggunaan lain" modalnya dibahas, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Manajer investasi lain yang memegang saham Thungela menolak berkomentar. Termasuk Vanguard dan Schroders Plc, yang memiliki 1,5% saham Thungela.

Sementara, Blackrock Inc memegang 1,8% saham Thungela, mengacu pada kebijakan yang ada di situs webnya.

Ketiga perusahaan tersebut, serta Abrdn, adalah penandatangan Glasgow Financial Alliance for Net Zero. Ini artinya para manajer investasi itu telah berkomitmen mendukung tujuan emisi nol-bersih pada pertengahan abad ini atau lebih cepat, sejalan dengan upaya global untuk membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat Celcius.

Agar dunia terhindar dari tingkat pemanasan yang dahsyat, Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendesak penghentian investasi dan penghentian cepat penambangan batubara.

Badan Energi Internasional mengatakan seharusnya tidak ada tambang batubara baru atau perpanjangan tambang mulai tahun 2021.

“Sebelum kita melihat jalan keluar dari batubara di dunia nyata, harus ada jalan keluar dari batubara di industri keuangan,” Heffa Schuecking, direktur Urgewald nirlaba Jerman, mengatakan dalam sebuah wawancara.

"Jika lembaga investasi yang membuat janji emisi nol namun tidak dapat mengecualikan batubara, maka saya sampai pada kesimpulan” bahwa janji semacam itu “tidak berguna,” katanya.

Thungela mengatakan kepada Bloomberg bahwa pihaknya berencana untuk meminta persetujuan dewan untuk dua proyek untuk menggantikan tambang yang dijadwalkan untuk ditutup atau produksinya menurun.

Baca Juga: Rusia-Ukraina Masih Menjadi Faktor Utama dari Kenaikan Harga Batubara




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×