Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PYONG YANG. Agen mata-mata Korea Selatan mengklaim, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah mendelegasikan lebih banyak tanggung jawab kepada para pembantunya, termasuk saudara perempuannya Kim Yo-jong.
Melansir BBC, agensi mata-mata Korsel mengatakan, Kim masih mempertahankan "otoritas absolut", tetapi menyerahkan berbagai bidang kebijakan kepada orang lain untuk mengurangi tingkat stresnya.
Ditambahkan pula, Kim Yo-Jong sekarang bertugas untuk mengatur urusan negara secara keseluruhan. Namun, agen mata-mata Seoul telah memberikan informasi yang salah tentang Korea Utara di masa lalu.
Baca Juga: Menteri Pertahanan AS dan Jepang segera bertemu, bahas ancaman China dan Korea Utara
Klaim tersebut dilaporkan selama briefing tertutup pada hari Kamis di Majelis Nasional Korea Selatan.
Anggota parlemen kemudian mendiskusikan penilaian tersebut dengan wartawan.
"Kim Jong-un masih mempertahankan otoritas absolutnya, tetapi beberapa di antaranya telah diserahkan sedikit demi sedikit," kata agensi tersebut.
Baca Juga: Kim Jong Un perintahkan anjing peliharaan disita untuk diserahkan ke restoran
Kim Yo-jong sekarang memiliki tanggung jawab atas kebijakan Pyongyang terhadap AS dan Korea Selatan, di antara masalah kebijakan lainnya, dan merupakan "pemimpin de-facto nomor dua," tambahnya.
"Keputusan Kim untuk mendelegasikan sebagian tugasnya adalah untuk menghilangkan stres dari pemerintahannya dan menghindari kesalahan jika terjadi kegagalan kebijakan," katanya kepada BBC.
Namun, beberapa analis telah skeptis terhadap analisa intelijen tersebut. Situs web NKNews mencatat bahwa Kim Yo-jong tampaknya telah melewatkan dua pertemuan penting bulan ini, yang mengarah ke spekulasi dari beberapa pengamat bahwa dia mungkin telah diturunkan pangkatnya.
Sosok Kim Yo-jong
Kim Yo-jong adalah adik perempuan Kim Jong-un dan satu-satunya saudara kandungnya yang dianggap sebagai sekutu dekat dan kuat.
Lahir pada tahun 1987, dia empat tahun lebih muda dari Tuan Kim. Keduanya tinggal dan belajar di Bern, Swiss, pada waktu yang sama.
Baca Juga: Ini jumlah bom nuklir dan senjata kimia milik Korea Utara
Kim Yo-jong pertama kali mendapat perhatian internasional pada tahun 2018, ketika dia menjadi anggota pertama Dinasti Kim yang mengunjungi Korea Selatan. Dia adalah bagian dari delegasi ke Olimpiade Musim Dingin, di mana Utara dan Selatan berkompetisi sebagai tim gabungan.
Dia juga bekerja bersama kakaknya di KTT internasional, termasuk pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Presiden China Xi Jinping, dan Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Situasi Korea Utara makin sulit, Kim Jong Un akan kumpulkan elit Partai Buruh
Tidak diragukan lagi Kim Yo-jong sedang naik daun.
Beberapa analis percaya, krisis yang terjadi pada awal tahun ini antara Korea Utara dan Selatan yang menyebabkan kantor penghubung antar-Korea hancur berkeping-keping dilakukan hanya untuk memberikan panggung bagi Kim Yo-jong.
Dia mengeluarkan pernyataan publik pertamanya pada bulan Maret, yang merupakan serangan verbal pedas yang mengutuk Selatan.
Baca Juga: Kim Jong Un ucapkan Selamat HUT RI ke-75, begini katanya
Dia juga menulis tentang potensi pertemuan puncak antara Kim Jong-un dan Presiden Trump akhir tahun ini, menegaskan bahwa Korea Utara tidak memiliki "niat sedikit pun untuk menimbulkan ancaman bagi AS".
Semua itu menunjukkan bahwa Kim Yo-jong mungkin telah diberi tanggung jawab untuk mempengaruhi kebijakan terhadap Amerika Serikat dan Korea Selatan.