kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah tiga skenario posisi nilai tukar yuan saat perang dagang


Minggu, 18 Agustus 2019 / 09:36 WIB
Inilah tiga skenario posisi nilai tukar yuan saat perang dagang
ILUSTRASI. Uang yuan China


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Skenario 3: Jika terjadi kesepakatan perdagangan, yuan akan terapresiasi bertahap

Dalam situasi ini, nilai yuan akan menguat meski terbatas.

"Ini karena setiap kesepakatan yang terjadi akan meliputi stipulasi yang akan membatasi ruang bagi pelemahan yuan ke depannya. Jika Beijing merasa pelemahan yuan terbatas, Beijing juga akan membatasi penguatan yuan, khususnya jika setiap apresiasi RMB akan sulit dibalikkan secara politis.

Baca Juga: Bank sentral China (PBOC) Kembali Suntik Dana 400 Miliar Yuan

Pemenang dan yang kalah di Asia

Sementara itu, Jameel Ahmad, global head of currency strategy and market research FXTM menilai, anjloknya nilai tukar yuan akan turut mempengaruhi pelemahan mata uang lain di kawasan regional, termasuk rupe India, dollar Singapura, won Korea, ringgit Malaysia, dan rupiah Indonesia.

Di tengah perang dagang, won Korea sepertinya akan menjadi pihak yang mengalami kekalahan terbesar. Menurut analis BofA Merrill Lynch, perdagangan Korea Selatan sangat tergantung pada China dan AS. Sebab, negara ini menjadi rantai suplai antara kedua negara. Di sisi lain, won juga terpukul sentimen perselisihan dengan Jepang, yang kemudian berdampak pada hubungan perdagangan antara keduanya.

Baca Juga: AS tunda kenaikan tarif, bursa China sumringah

BofA Merrill Lynch juga menulis, adapun mata uang yang paling memiliki ketahanan paling tinggi di antara mata uang emerging market adalah baht Thailand.

Di luar upaya bank sentral Thailand untuk melemahkan mata uangnya, baht menguat secara stabil. Hal ini didukung oleh surplus perdagangan Thailand yang cukup besar.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×