kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

AS tunda kenaikan tarif, bursa China sumringah


Rabu, 14 Agustus 2019 / 10:01 WIB
AS tunda kenaikan tarif, bursa China sumringah
ILUSTRASI. Saham X Financial


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Bursa China tampak melaju pada transaksi perdagangan pagi ini, Rabu (14/8). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.02 waktu setempat, Shanghai Composite Index melesat 1%. Sementara, indeks CSI 300 naik 1,2%. Saham-saham teknologi tampak memimpin kenaikan. Sebut saja Luxshare Precision Industry Co dan GoerTek Inc. 

Tak hanya itu, indeks Hang Seng juga tampak melaju sebesar 1,1% meskipun aksi demonstrasi di bandara Hong Kong berakhir ricuh dan menyebabkan pembatalan penerbangan untuk hari kedua pada Selasa (13/8). 

Baca Juga: Bursa Asia melompat setelah Trump tunda kenakan tarif barang impor China

Mata uang yuan menguat di pasar offshore, meski masih melampaui level 7 versus dollar setelah AS mengumumkan akan menunda kenaikan tarif impor. Saat Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan pajak impor sebesar 10% pada awal bulan ini, pasar saham China memerah dan yuan langsung keok menembus level 7 untuk kali pertama dalam satu dekade terakhir. Pada Rabu pagi, nilai yuan di pasar offshore kembali melemah 0,35% dan diperdagangkan di level 7,0376. 

"Sentimen ini hanya memberikan efek sementara, terlebih lagi di Hong Kong dibanding China. Semua orang tahu bahwa sengketa perdagangan tak akan hilang dalam semalam," jelas Liang Jinxin, analis Tianfeng Securities kepada Bloomberg

Baca Juga: IHSG melompat mengikuti jejak bursa global, Rabu (14/8) pagi ini

Investor saat ini tampak berhati-hati, sebab sengketa dagang masih dipenuhi dengan ketidakpastian. Selain itu, masih banyak barang-barang impor China masih ad dalam daftar yang terkena kenaikan pajak per 1 September nanti. Aksi balas membalas antara AS dengan China mengancam perlambatan ekonomi global serta memicu perang dagang. Belum lagi, aksi demonstrasi di Hong Kong belum menunjukkan sinyal-sinyal mereda, bahkan semakin panas. 

Sementara itu, nilai tukar yuan di pasar onshore menguat 0,6% menjadi 7.0138 per dollar setelah People's Bank of China mematok nilai tukar mata uangnya ke level lebih kuat dari ekspektasi. 

Baca Juga: Rupiah dibuka menguat ke Rp 14.237 per dolar AS, Rabu (14/8) pagi

"PBOC sudah mematok yuan di pasar onshore lebih kuat dari prediksi selama beberapa sesi saat ini. Pemerintah masih melakukan intervensi yuan. Level 7 per dollar sepertinya level normal yang baru bagi yuan," papar Hao Zhou, senior emerging markets economist Commerzbank. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×