Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Serangan terhadap China terkait keterbukaan atas data virus corona kian tajam. Termasuk dari Amerika Serikat.
Terbaru, Pemerintah China dituduh telah menahan informasi tentang tingkat keparahan wabah virus corona sehingga akan memiliki waktu untuk menimbun pasokan medis.
Baca Juga: Penurunan kinerja manufaktur masih berlanjut sampai Mei 2020
Hal tersebut terungkap dari laporan intelijen dari Departemen Keamanan Dalam Negeri alias Homeland Security AS.
Dilansir dari South China Morning Post, laporan itu mengatakan bahwa pada bulan Januari, sebelum berbagi rincian lengkap tentang wabah coronavirus baru dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Beijing secara dramatis meningkatkan impornya dan menurunkan ekspor pasokan medisnya.
Pada Januari, menurut laporan itu, China meningkatkan impor masker bedahnya sebesar 278%, pakaian bedah sebesar 72%, dan sarung tangan bedah sebesar 32%.
Baca Juga: Trump ancam batalkan perjanjian dagang fase I jika China gagal beli produk AS
Sementara itu, China memangkas ekspor global sejumlah produk medis. Semisal sarung tangan bedah sebesar 48%, gaun bedah sebesar 71%, masker wajah sebesar 48%, dan ventilator medis sebesar 45%.
Lalu kit inkubator sebesar 56%, termometer sebesar 53%, dan bola kapas dan usap sebesar 58%.