Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Tragedi menelan korban jiwa terjadi di Korea Selatan pada hari Minggu (29/12) saat pesawat Jeju Air Boeing 737-800 mengalami kecelakaan fatal di Muan International Airport.
Seluruh penumpang, 175 orang, dan empat dari enam awak kabin tewas dalam kecelakaan ini.
Dua awak kabin berhasil diselamatkan dari reruntuhan pesawat.
Baca Juga: China Dituding Berada di Balik Serangan Siber ke Departemen Keuangan AS
Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, memerintahkan inspeksi keselamatan darurat untuk seluruh operasi penerbangan di negaranya.
"Prioritas utama saat ini adalah mengidentifikasi korban, mendukung keluarga mereka, dan merawat dua korban selamat," ujar Choi dalam pertemuan manajemen bencana di Seoul.
"Bahkan sebelum hasil akhir keluar, kami meminta para pejabat untuk secara transparan mengungkapkan proses investigasi kecelakaan dan segera menginformasikan keluarga yang berduka."
Choi menambahkan, "Segera setelah pemulihan kecelakaan dilakukan, Kementerian Perhubungan diminta untuk melakukan inspeksi keselamatan darurat pada seluruh sistem operasi pesawat untuk mencegah terulangnya kecelakaan pesawat."
Baca Juga: Ingin Diversifikasi dari Bisnis Kasino, Makau Ingin Jadi Pusat Penerbitan Surat Utang
Penyelidikan Mengungkap Berbagai Faktor
Kementerian Perhubungan Korea Selatan mengumumkan rencana untuk melakukan inspeksi khusus pada semua 101 pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan di Korea Selatan.
Mereka akan fokus pada rekam jejak pemeliharaan komponen penting.
Investigasi terhadap penyebab kecelakaan tengah dilakukan dan beberapa faktor kemungkinan berperan.
Faktor-faktor itu adalah serangan burung, kemungkinan kerusakan sistem kontrol pesawat, dan keputusan pilot untuk mendarat dengan cepat setelah mendeklarasikan keadaan darurat.
Para ahli mengatakan banyak pertanyaan yang masih belum terjawab.
Di antara pertanyaan-pertanyaan itu adalah mengapa pesawat yang ditenagai oleh dua mesin CFM 56-7B26 tampak terbang dengan kecepatan tinggi?
Mengapa pula roda pendarat tampaknya tidak diturunkan ketika pesawat meluncur di landasan dan menabrak tanggul beton?
Baca Juga: Pengguna Gmail Disarankan Ganti Alamat Email di 2025, Alasannya Bikin Cemas
Dampak Tragedi
Kecelakaan ini menewaskan sebagian besar warga lokal yang kembali dari liburan di Thailand, sedangkan dua warga negara Thailand juga tewas.
Saham Jeju Air mencapai level terendah sepanjang masa pada hari Senin, turun hingga 15,7%. Saham Boeing juga turun sekitar 2%.
Di bawah aturan penerbangan global, Korea Selatan akan memimpin investigasi sipil terhadap kecelakaan ini dan secara otomatis melibatkan NTSB (National Transportation Safety Board) karena pesawat tersebut dirancang dan dibangun di Amerika Serikat.
Muan International Airport ditutup hingga Rabu, sementara seluruh bandara internasional dan regional lainnya di Korea Selatan, termasuk Bandara Internasional Incheon, beroperasi seperti biasa.