kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Pengguna Gmail Disarankan Ganti Alamat Email di 2025, Alasannya Bikin Cemas


Selasa, 31 Desember 2024 / 03:50 WIB
Pengguna Gmail Disarankan Ganti Alamat Email di 2025, Alasannya Bikin Cemas
ILUSTRASI. FBI menyarankan agar pengguna Gmail segera mengganti alamat email mereka di 2025. Alasannya bikin cemas.?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pengguna Gmail disarankan untuk mengubah alamat email mereka pada 2025. 

Hal itu menyusul pernyataan Federal Bureau of Investigation (FBI) yang mengeluarkan peringatan ancaman berbahaya terhadap email dan situs website yang mengkhawatirkan menjelang liburan akhir tahun. 

Kendati demikian, Google belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait kewajiban pengguna Gmail mengganti alamat email mereka, seperti dikutip dari Forbes, Selasa (24/12/2024). 

Perusahaan mesin pencarian itu justru mengaku telah memblokir lebih dari 99,9 persen spam, phishing, dan malware di Gmail. 

Namun, menurut FBI, hal tersebut tidaklah cukup. 

Sebelumnya, Google mengumumkan bakal menghapus akun Gmail yang tidak aktif mulai 1 Desember 2023. 

Penghapusan tersebut dilakukan karena menurut analisa internal, akun yang sudah ditinggalkan berpotensi mengalami pencurian identitas yang berbahaya. 

Adapun akun Gmail yang akan dihapus adalah akun yang sudah dua tahun tidak digunakan. 

Baca Juga: Waspada! Ancaman Cyber Mengintai, Saatnya Lindungi Email Anda Sebelum Terlambat

Google perkuat keamanan Gmail 

Email adalah teknologi dasar. Seseorang bisa masuk ke inbox orang lain hanya dengan mengetahui alamat emailnya. Alamat email sendiri bisa didapatkan secara mudah, karena diberikan (secara suka rela), dibocorkan, atau dicuri menggunakan teknologi. 

Google diketahui sudah memperkuat pertahanan siber Gmail yang digunakan oleh lebih dari 2,5 miliar pengguna. 

"Kami saat ini menyebarkan model AI yang inovatif (untuk) memperkuat pertahanan siber Gmail secara signifikan, termasuk LLM baru yang dilatih untuk melawan phishing, malware, dan spam," kata Google. 

Namun, firma keamanan siber McAfee menilai revolusi AI berdampak baik dan buruk. Google bisa saja menggunakan AI untuk memberantas penipuan, tetapi penipu juga bisa menggunakan AI untuk menciptakan serangan yang sulit terdeteksi. 

Sementara itu, Mailmodo menyampaikan bahwa pesan spam mencapai lebih dari 46,8 persen secara keseluruhan. Hal ini menyebabkan perusahaan mencari solusi untuk tetap berinteraksi di dunia kerja. 

Misalnya, dengan menggunakan Teams, Slack, dan platform perpesanan instan. Salah satu cara untuk menjaga keamanan alamat email adalah dengan tidak membagikannya secara sembarangan. 

Baca Juga: Rupanya, Ini Penyebab Fitur Meta AI Tidak Muncul di WhatsApp



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×