Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Lehman Brothers Holding Inc., akhirnya jatuh juga. Hari minggu malam, para karyawan Lehman keluar dari kantor Lehman yang terletak di dekat Times Square, dengan membawa boks, tas, troli, dan barang-barang mereka. Mobil-mobil stasiun TV berbaris sepanjang jalan Seventh Avenue untuk merekam kolapsnya perusahaan berusia 158 tahun itu.
Bank investasi terbesar keempat di Amerika Serikat muncul sebagai korban terbesar dari krisis kredit AS. Hari ini (15/9), Lehman mengajukan Chapter 11 alias proteksi kebangkrutan setelah sehari sebelumnya, Barclays Inc. dan Bank of America mengurungkan tawarannya untuk membeli Lehman.
Mereka mundur lantaran Pemerintah AS tak menjamin kemungkinan kerugian dari aset-aset Lehman. Federal Reserves kali ini tak menyediakan bantuan dana seperti ketika mereka menyuntik US$ 29 miliar waktu JPMorgan membeli Bear Sterns Co. Sebagai gantinya, Pemerintah As meminta bantuan bank-bank Wall Street untuk menyediakan pinjaman dana untuk mendukung Lehman.
Pasar saham ikut tumbang
Upaya penyelamatan Lehman yang berlangsung selama tiga hari hingga Minggu (14/9) itu pun langsung buyar seketika. Lehman menyatakan kebangkrutannnya, namun tak termasuk operasional broker-dealer dan beberapa unit seperti perusahaan aset manajemen Neuberger Bermann. Bisnis itu akan terus berjalan, walaupun Lehman berencana untuk melikuidasinya nanti.
Namun, pada hari Minggu kelabu buat Wall Street itu, ada sedikit kabar baik. Bank of America (BoA) bersedia membeli seluruh saham Merril Lynch yang dinilai akan jadi korban baru setelah Lehman. BoA akan membeli US$ 44 miliar dalam saham biasa, dan US$ 6 miliar dalam option, convertible, dan saham terbatas. Masing-masing direksi sudah menyetujui transaksi itu. Mereka akan menutup transaksi itu pada kuartal satu 2008.
Namun, tetap saja runtuhnya Lehman menciutkan nyali pasar. Hari Senin pukul 4.22 pagi waktu AS, indeks futures S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq 100, terjun antara 2,8% hingga 3,4%. Saham Lehman yang ditransaksikan di Frankfurt amblas 80%. Kekhawatiran ini merambat ke seluruh dunia. Indeks saham di Eropa dan Asia ikut tumbang. Maklum, Lehman adalah lembaga finansial terbesar yang ambruk sejak tahun 1990.
Di luar dampaknya di pasar finansial, buntut lain dari bangkrutnya Lehman adalah rencana penjualan portofolio propertinya. Per Agustus, Lehman masih memegang US$ 32,6 miliar aset dalam bentuk pinjaman properti komersial dan ekuitas. Menurut prosedur kebangkrutan AS, Lehman bisa menjualnya secara perlahan.
Di samping itu, masalah lain yang harus Lehman hadapi adalah nasib 26.000 tenaga kerja yang nasibnya masih jelas.