kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   8.000   0,48%
  • USD/IDR 16.280   -60,00   -0,37%
  • IDX 6.874   42,67   0,62%
  • KOMPAS100 1.027   9,18   0,90%
  • LQ45 804   7,61   0,95%
  • ISSI 209   1,79   0,86%
  • IDX30 417   3,07   0,74%
  • IDXHIDIV20 502   3,96   0,79%
  • IDX80 117   1,16   1,00%
  • IDXV30 121   0,44   0,36%
  • IDXQ30 137   1,02   0,75%

Investor Cemas Menanti Risalah Rapat The Fed, Bursa Wall Street Bergerak Lesu


Selasa, 18 Februari 2025 / 23:18 WIB
Investor Cemas Menanti Risalah Rapat The Fed, Bursa Wall Street Bergerak Lesu
ILUSTRASI. Saham-saham Wall Street relatif tenang pada hari Selasa karena investor bersiap untuk memantau perkembangan tarif dan mencari informasi mengenai rencana Federal Reserve (The Fed) untuk menentukan suku bunga setelah data bulanan yang dirilis minggu lalu menunjukkan penjualan ritel turun tajam. REUTERS/Andrew Kelly


Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham Wall Street relatif tenang pada hari Selasa karena investor bersiap untuk memantau perkembangan tarif dan mencari informasi mengenai rencana Federal Reserve (The Fed) untuk menentukan suku bunga setelah data bulanan yang dirilis minggu lalu menunjukkan penjualan ritel turun tajam.

Catatan dari pertemuan bank sentral pada bulan Januari, dimana suku bunga dijaga tidak berubah, akan dirilis pada hari Rabu (19/2).

Pada hari Senin, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa pandangan bahwa pembatasan perdagangan baru Presiden AS Donald Trump hanya akan berdampak kecil pada harga, sementara Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker mendukung sikap kebijakan suku bunga yang stabil untuk saat ini.

Komentar hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell minggu lalu bersama dengan rilis data yang beragam, termasuk penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan telah menyebabkan imbal hasil Treasury mundur dan meningkatkan ketidakpastian mengenai strategi apa yang akan diambil The Fed terkait biaya pinjaman tahun ini.

Menurut data LSEG, para pedagang saat ini melihat setidaknya peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sekitar 54% untuk pemotongan tambahan hingga Desember.

Baca Juga: Saham Warren Buffett Ini Anjlok 11% dalam Sehari, Apa yang Terjadi?

"Saya tidak berpikir The Fed ingin membuat kesalahan kebijakan dengan memangkas suku bunga terlalu dini, karena jika mereka melakukannya, konsekuensi yang tidak diinginkan tentu saja akan menjadi inflasi yang berbalik," kata Philip Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management.

Indeks saham utama Wall Street mencatat kenaikan mingguan di tengah periode yang bergelombang ketika pemaksaan tarif Trump pada impor baja dan aluminium, bersama dengan rencananya untuk tarif timbal balik, memicu volatilitas.

Pada pukul 09:57 ET, Dow Jones Industrial Average turun 99,35 poin, atau 0,22%, menjadi 44.444,83, S&P 500 naik 5,87 poin, atau 0,10%, menjadi 6.120,62, dan Nasdaq Composite naik 33,71 poin, atau 0,17%, menjadi 20.060,48.

Lima dari 11 sektor S&P 500 diperdagangkan lebih rendah, dengan komunikasi memimpin penurunan dengan penurunan 0,9%, sementara teknologi memimpin kenaikan dengan kenaikan 0,5%.Penurunan 2,2% di UnitedHealth menekan Dow blue-chip.

Musim laporan laba akan menyusut minggu ini, dengan lebih dari 380 perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartalan.

Laporan laba raksasa ritel Walmart, yang menjadi tolak ukur untuk mengukur bagaimana konsumen Amerika, akan dirilis akhir pekan ini.

Saham megacap tumbuh beragam, meskipun Nvidia melampaui dengan kenaikan 1,9%.

Baca Juga: Goldman Sachs Menaikkan Target MSCI China Setelah Lihat Prospek Deepseek

Intel naik 6,6% setelah laporan akhir pekan yang mengatakan rival Taiwan Semiconductor Manufacturing Co dan Broadcom masing-masing melirik kesepakatan potensial yang dapat memecah ikon pembuatan chip tersebut menjadi dua.

Constellation Brands melonjak 5,4% setelah Warren Buffett's Berkshire Hathaway mengungkapkan investasi baru di produsen minuman beralkohol tersebut pada hari Jumat.

Bath & Body Works naik 7,4% setelah J.P.Morgan meningkatkan peringkatnya pada perusahaan kecantikan dan perawatan kulit tersebut menjadi "overweight".

S&P 500 mencatat 20 tertinggi 52 minggu baru dan sembilan terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 86 tertinggi baru dan 50 terendah baru.

Selanjutnya: BBRI dan TLKM Terbesar, Cek Saham yang Banyak Diborong Asing Saat Selasa (18/2)

Menarik Dibaca: Simak Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Pada Rabu, 19 Februari 2025



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×