Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Para ahli strategi di Goldman Sachs Group Inc, Kinger Lau dan rekan-rekannya memperkirakan reli saham China akan terus berlanjut karena kemunculan DeepSeek. Goldman Sachs melihat MSCI China Index mencapai 85 selama 12 bulan ke depan, naik dari target sebelumnya sebesar 75. Itu menunjukkan ada kenaikan 16% lagi dari penutupan Jumat.
Indeks tersebut telah memasuki pasar bullish awal bulan ini. Target mereka untuk Indeks CSI 300 dinaikkan menjadi 4.700 dari 4.600. "DeepSeek dan model kecerdasan buatan China lainnya telah mengubah narasi teknologi China dan menilai ulang optimisme investor tentang pertumbuhan dan manfaat ekonomi dari AI," tulis para ahli strategi dalam riset Senin (17/2). Adopsi AI yang meluas dapat meningkatkan laba per saham China sebesar 2,5% per tahun selama dekade berikutnya.
Investor dan analis Wall Street mulai melirik saham China karena terobosan teknologi DeepSeek memicu pemikiran ulang tentang daya tarik pasar China. Selama seminggu terakhir, para ahli strategi di Morgan Stanley, JPMorgan Chase & Co., dan UBS Group AG merilis prediksi bullish pada saham China. Sementara kepala ekuitas multi-strategi Man Group mengatakan saham China memiliki keyakinan tertinggi tahun ini.
Baca Juga: Telkom Turun Lagi Usai Jadi Top Leader IHSG, Empat Broker Besar Mendominasi Transaksi
"Terobosan teknologi terbaru lebih bersifat mikro dan inovasi," dan dapat memberi pemulihan lebih banyak daya tahan daripada yang murni didorong oleh kebijakan," tulis para ahli strategi.
Indeks MSCI China naik sebanyak 2% pada Senin, sebelum memangkas setengah kenaikannya. Investor menantikan pertemuan potensial minggu ini antara Presiden Xi Jinping dan salah satu pendiri Alibaba Group Holding Ltd Jack Ma sebagai katalis berikutnya, berharap bahwa acara tersebut akan menandakan dukungan bagi sektor swasta.
Obligasi berjangka 30 tahun China merosot selama tiga hari berturut-turut ke level terendah sejak akhir Januari, karena arus keluar ke saham dan likuiditas yang ketat di pasar uang. Di pasar tunai, imbal hasil 10 tahun naik menjadi 1,67%.
Goldman Sachs telah lama bersikap optimis, sering kali melawan arus selama kemerosotan pasar selama beberapa tahun. Lau menaikkan target untuk MSCI Tiongkok pada Mei tahun lalu menjadi 70 dari 60, tetapi indeks terus merosot pada bulan-bulan berikutnya sebelum bangkit kembali pada akhir September. Pada Januari, Goldman Sachs memperkirakan bahwa saham China dapat naik sekitar 20% pada akhir tahun 2025, sebuah prediksi yang terbukti tepat waktu.
Baca Juga: Harga Emas Memoles Kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS)
Para ahli strategi menyukai tema data dan cloud, perangkat lunak dan aplikasi karena siklus belanja modal AI melambat tetapi monetisasi meningkat pesat. Dan sementara AI dapat membantu meningkatkan pertumbuhan China. "Stimulus kebijakan kuat masih diperlukan untuk mengatasi tantangan makro yang mengakar dan mendorong keuntungan ekuitas yang berkelanjutan," kata para ahli strategi.