kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Konsumsi Melemah, Goldman Sachs dan Citigroup Pangkas Lagi Ekonomi China


Senin, 16 September 2024 / 13:57 WIB
Konsumsi Melemah, Goldman Sachs dan Citigroup Pangkas Lagi Ekonomi China
ILUSTRASI. A dog crosses a road at a financial district with buildings under construction, in Beijing, China January 11, 2023. REUTERS/Tingshu Wang 


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Goldman Sachs dan Citigroup kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China dalam setahun penuh menjadi 4,7%. Pemangkasan proyeksi karena data produksi industri ekonomi terbesar kedua di dunia itu melambat ke level terendah dalam lima bulan pada Agustus.

Goldman Sachs sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi China dalam setahun penuh di 4,9%, sementara Citigroup memperkirakan pertumbuhan sebesar 4,8%. Produksi industri China pada Agustus meningkat 4,5% secara tahunan melambat dari bulan Juli 2024 di 5,1%. Menurut data Biro Statistik Nasional dikutip Reuters, data tersebut melambat sejak Maret 2024 . 

Baca Juga: Typhoon Bebinca Lashes Shanghai in Strongest Storm to Hit City since 1949

Penjualan ritel China yang menjadi tolok ukur utama atas konsumsi naik 2,1% pada bulan Agustus. Namun angka tersebut melambat dari Juli 2024 yang naik 2,7%. "Kami yakin China berisiko gagal mencapai target pertumbuhan PDB setahun penuh di sekitar 5% dengan melihat urgensi lebih banyak langkah pelonggaran untuk mendorong permintaan," kata Goldman Sachs dalam riset 15 September.

Goldman Sachs mempertahankan perkiraan pertumbuhan PDB China pada tahun 2025 di 4,3%. Namun, Citigroup memangkas perkiraan menjadi 4,2% dari 4,5% karena kurangnya katalis utama untuk permintaan domestik. "Kami yakin kebijakan fiskal perlu ditingkatkan untuk memutus penghematan dan menyebarkan dukungan pertumbuhan tepat waktu," kata ekonom Citigroup.

Selanjutnya: Penjualan Mobil Naik, Emiten Komponen Otomotif Siap Menadah Cuan

Menarik Dibaca: DBS Hadirkan sederet Solusi Keuangan Untuk Nasabah Private




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×