Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - NEWYORK. Perbankan Amerika Serikat (AS), Goldman Sachs berencana memangkas ratusan karyawan yang memiliki kinerja buruk. Sistem PHK ini kembali dilakukan setelah sempat terhenti selama 2 tahun karena pandemi Covid-19.
"Tinjauan bakat tahunan kami normal, standar, dan biasa saja, tetapi sebaliknya biasa-biasa saja," kata juru bicara Goldman dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (31/8).
Per kuartal yang berakhir 30 Juni lalu, tenaga kerja global bank tersebut mencapai 44.300 orang. Bank tersebut mengalami beberapa kali pengurangan tenaga kerja pada tahun 2023 karena pembuatan kesepakatan menurun dan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka panjang membebani prospek ekonomi makro.
Tahun lalu, tindakan PHK yang diambil, dilaporkan mengakibatkan 1% - 5% karyawan Goldman kehilangan pekerjaan. Selama bertahun-tahun, pemangkasan yang dilakukan berdasarkan penilaian sumber daya strategis Goldman berfluktuasi berdasarkan kondisi pasar dan prospek keuangannya.
Baca Juga: Goldman Sachs: Minat Investor Hedge Fund Turun Karena Biaya Tinggi
Lingkungan operasi bank sejak itu membaik dengan Goldman melaporkan laba kuartal kedua yang meningkat lebih dari dua kali lipat pada bulan Juli karena penjaminan utang yang kuat dan perdagangan pendapatan tetap.
Saham Goldman berbalik positif dalam perdagangan sore dan ditutup 0,6% lebih tinggi. Saham tersebut telah melonjak 32% tahun ini dan telah mengungguli pasar yang lebih luas, serta indeks yang melacak bank-bank berkapitalisasi besar saingannya.
Sebelumnya pada hari itu, sebuah laporan Wall Street Journal mengatakan PHK yang telah dimulai akan berlanjut hingga musim gugur dan dapat memengaruhi lebih dari 1.300 karyawan atau sekitar 3% - 4% dari tenaga kerjanya. Namun, Goldman mengatakan dalam pernyataannya kepada Reuters bahwa angka-angka yang dilaporkan oleh Journal tidak akurat.