Sumber: Yahoo Finance | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Pandangan semua mata kini tertuju pada pertemuan simposium tahunan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau yang lebih dikenal dengan pertemuan Jackson Hole. Pada hari keduanya, Jumat (23/8), Gubernur The Fed, Jerome Powell akan menyampaikan pidatonya dihadapan puluhan Bank Sentral yang hadir.di Jackson Lake Hole, Kansas City,.
Ini bukan pertama kalinya Powell menggunakan pidatonya di Jackson Hole untuk mengatur ulang ekspektasi pasar. Tahun 2022 lalu, ketika inflasi mencapai titik tertinggi dalam 40 tahun, juga menyampaikan pidato singkat selama delapan menit yang memperkuat langkah Fed untuk menaikkan suku bunga guna memerangi inflasi meskipun pasar saham berada di tengah pasar yang sedang lesu.
Kala itu imbasnya, imbal hasil obligasi melonjak dan indeks S&P 500 turun hampir 8% dalam seminggu setelah pidato Powell yang agresif di Jackson Hole. Namun kini dengan inflasi yang hampir terkendali dan pasar tenaga kerja menunjukkan tanda kemunduran, Powell dapat menyampaikan nada yang jauh berbeda.
Baca Juga: Mengenal Pertemuan Jackson Hole yang Bakal Dihadiri Para Bankir Global
Menurut Goldman Sachs, ada beberapa cara bos Fed dapat mengejutkan pasar.
"Kejutan dovish yang mungkin terjadi dapat mencakup pandangan yang lebih mengkhawatirkan tentang pasar tenaga kerja atau saran apa pun bahwa tingkat suku bunga dana federal yang tinggi tidak tepat mengingat kemajuan yang dicapai dalam mengatasi inflasi," kata David Mericle, ekonom Goldman dalam sebuah catatan yang dikutip dari Reuters, Jumat (23/8).
Peristiwa semacam itu kemungkinan akan menguntungkan pasar saham, karena akan memperkuat gagasan bahwa Fed akan mulai memangkas suku bunga pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal pada bulan September. Kemudian standar untuk pemangkasan diperkirakan juga lebih dari 25 basis poin atau serangkaian pemangkasan berturut-turut lebih rendah dari yang diharapkan kebanyakan orang.
Di sisi lain, Powell dapat mengejutkan pasar hingga ke titik terendah jika ia mengadopsi nada yang lebih agresif daripada yang diharapkan investor.
"Kejutan agresif yang mungkin terjadi justru menyoroti bahwa kondisi keuangan secara umum masih cukup longgar, yang dapat menyiratkan bahwa tingkat suku bunga dana yang tinggi, meskipun mungkin tidak diperlukan, bukanlah masalah yang mendesak," kata Mericle.
Baca Juga: Harga Emas Naik Pada Jumat (23/8) Pagi, Pasar Menanti Pidato Powell di Jackson Hole
Mericle mengharapkan Powell untuk bersikap lebih dovish dalam pidatonya di Jackson Hole, mengingat laporan pekerjaan bulan Juli yang lemah dan data terkini yang menunjukkan inflasi semakin mendekati target jangka panjang Fed sebesar 2%.
Apalagi revisi penurunan terbaru terhadap pertumbuhan lapangan kerja sebesar 818.000 pekerjaan juga tidak membantu argumen Fed untuk tetap bersikap agresif.
"Powell mungkin juga menegaskan kembali bahwa FOMC sedang mengamati data pasar tenaga kerja dengan cermat dan berada dalam posisi yang baik untuk mendukung perekonomian jika diperlukan." tutupnya.