kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor pergi dari China, India tawarkan lahan seluas dua kali lipat Luksemburg


Selasa, 05 Mei 2020 / 22:37 WIB
Investor pergi dari China, India tawarkan lahan seluas dua kali lipat Luksemburg
ILUSTRASI. Perdana Menteri India Narendra Modi. Tarik investor dari China, India tawarkan lahan dua kali lipat dari luas Luksemburg. REUTERS/Adnan Abidi TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Bloomberg | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India sedang mengembangkan bank tanah seluas hampir dua kali lipat ukuran Luksemburg untuk memikat perusahaan yang pindah dari China.

Dilansir dari Bloomberg, sejumlah sumber menyebut lahan seluas 461.589 hektar telah diidentifikasi di seluruh negeri untuk tujuan tersebut. 

Baca Juga: Akibat corona, berbagai negara khawatir industri strategisnya diakuisisi China

Lahan seluas itu termasuk 115.131 hektar lahan industri yang ada di beberapa negara bagian seperti Gujarat, Maharashtra, Tamil Nadu dan Andhra Pradesh. Luksemburg sendiri luasnya cuma mencapai 243.000 hektar.

Lahan telah menjadi salah satu penghalang terbesar bagi perusahaan yang ingin berinvestasi di India, dengan rencana perusahaan dari Saudi Aramco dan Posco yang frustrasi oleh keterlambatan akuisisi.

Pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi bekerja sama dengan pemerintah negara bagian untuk mengubah hal itu ketika investor berusaha mengurangi ketergantungan pada China sebagai basis manufaktur setelah wabah virus corona dan gangguan pasokan yang diakibatkannya.

Saat ini, investor yang tertarik untuk mendirikan pabrik di India perlu membeli tanah sendiri. Prosesnya, dalam beberapa kasus, menunda proyek karena melibatkan negosiasi dengan pemilik lahan kecil untuk berpisah dengan holding mereka.

Baca Juga: Wah, pesawat pembom siluman terbaru China diprediksi akan melakukan debut tahun ini

Menyediakan tanah dengan akses listrik, air dan jalan dapat membantu menarik investasi baru ke negara yang ekonominya melambat ini. Bahkan sebelum virus corona menyerang.




TERBARU

[X]
×