kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investor Wall Street menanti nasib beleid paket infrastruktur AS US$ 1 triliun


Selasa, 10 Agustus 2021 / 21:50 WIB
Investor Wall Street menanti nasib beleid paket infrastruktur AS US$ 1 triliun


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street naik tipis pada Selasa (10/8), ditopang rebound saham emiten minyak. Namun, investor masih menunggu pemungutan suara di Senat AS soal beleid paket infrastruktur Amerika Serikat (AS) senilai US$ 1 triliun yang sangat dinanti.

Hingga pukul 09:58 ET, Selasa waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average naik 70,53 poin atau 0,20% ke 35.172,38. Indeks S&P 500 naik 8,41 poin atau 0,19% menjadi 4.440,76, dan indeks Nasdaq menguat 23,54 poin atau 0,16% ke 14.883,72.

Enam dari 11 sektor utama indeks S&P naik di awal perdagangan. Saham sektor energi mengikuti pemulihan harga minyak dan menjadi gainer tertinggi, diikuti saham material.

Baca Juga: Paket stimulus infrastruktur Biden jadi perhatian bagi pergerakan rupiah

Fokus perhatian pasar akan tertuju pada pemungutan suara pada RUU paket infrastruktur AS. Senat AS akan segera mulai memperdebatkan angaran senilai US$ 3,5 triliun dalam investasi tambahan untuk memulai proyek pembangunan jalan dan jembatan selama lima tahun ke depan dan program sosial baru selama lima tahun ke depan.

Dengan kasus virus corona baru yang terus meningkat di Amerika Serikat, kemajuan pada paket infrastruktur diharapkan dapat membantu mengukur dukungan fiskal untuk langkah pemulihan berikutnya di negara dengan ekonomi terbesar dunia itu.

Penyebaran cepat varian Delta telah mendorong kasus dan rawat inap ke level tertinggi enam bulan, dengan kasus COVID-19 rata-rata bertambah 100.000 selama tiga hari berturut-turut atau naik 35% selama seminggu terakhir.

"Varian Delta menyebabkan investor duduk di tangan mereka dan tidak benar-benar melakukan apa pun dengan portofolio mereka saat ini," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA seperti dikutip Reuters.

Fokus investor juga pada angka inflasi yang akan dirilis akhir pekan ini yang akan jadi petunjuk arah kebijakan Federal Reserve.

Baca Juga: Ekonomi AS membaik ditandai dengan penurunan angka pengangguran



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×