Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Pasar perdana India diprediksi mengalami kebangkitan kuat setelah awal tahun yang melambat. Potensi penghimpunan dana miliar melalui penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) pada paruh kedua tahun 2025 diperkirakan hingga US$ 18 miliar, menurut Jefferies Financial Group.
Salah satu IPO yang paling dinantikan adalah milik Tata Capital Ltd., yang tengah bersiap untuk meluncurkan IPO senilai US$ 2 miliar. Beberapa nama besar lain yang juga berada dalam antrean pencatatan saham adalah ICICI Prudential Asset Management Co., National Securities Depository Ltd., dan LG Electronics India, mencerminkan keanekaragaman sektor mulai dari jasa keuangan, barang konsumsi, hingga infrastruktur pasar modal.
Pada paruh pertama 2025, IPO di India hanya mengumpulkan sekitar US$ 5,3 miliar, menurut data dari Primedatabase.com. Namun, lonjakan penawaran yang akan datang ini berpotensi memperpanjang tren positif yang terjadi di tahun 2024, ketika perusahaan-perusahaan berhasil menghimpun dana sebesar US$ 21 miliar dari penjualan saham perdana.
Baca Juga: Bisa Langsung Beli & Jual, Saham IPO BLOG CHEK MERI PMUI Masuk Bursa Hari Ini (10/7)
Kebangkitan ini ditopang pasar saham yang sedang bullish, serta debut yang kuat dari HDB Financial Services Ltd. pasca penawaran sebesar US$ 1,5 miliar, IPO terbesar di India tahun ini yang turut meningkatkan selera risiko investor.
"Kami memperkirakan aktivitas IPO dan pencatatan saham baru akan meningkat di paruh kedua tahun ini, dengan sejumlah perusahaan ternama berencana untuk go public sebelum akhir tahun," kata Jibi Jacob, Kepala Pasar Modal Ekuitas di Jefferies India Pvt. Ia memperkirakan akan ada lebih dari 50 IPO yang masuk ke pasar hingga akhir tahun.
Meskipun awal tahun ini lambat dengan hanya 24 IPO diluncurkan dalam enam bulan pertama dibandingkan 91 IPO sepanjang tahun 2024. Jacob menyebutkan penurunan sebelumnya disebabkan oleh volatilitas pasar yang mempengaruhi waktu peluncuran.
Kepercayaan investor mulai pulih seiring naiknya nilai pasar saham India yang kini mencapai US$ 5,4 triliun, didukung arus masuk dana asing dan pelonggaran moneter agresif oleh bank sentral. Indeks NSE Nifty 50 mendekati rekor tertingginya yang dicapai akhir tahun lalu, meskipun menghadapi tantangan eksternal seperti ancaman tarif dari Presiden Donald Trump dan konflik terbaru dengan Pakistan.
Baca Juga: Hari Perdana IPO, Harga Saham CDIA & COIN Terbang Tinggi, Apakah Layak Beli / Jual?
"Meski ketidakpastian ekonomi global dapat sesekali mempersempit jendela peluncuran, perusahaan dengan model bisnis yang unik, tata kelola yang kuat, dan potensi pertumbuhan jangka panjang tetap menarik minat investor," kata Ranvir Davda, Co-Head Investment Banking di HSBC India.
Beberapa IPO besar lainnya yang juga dinanti pada paruh kedua 2025 antara lain perusahaan e-commerce Meesho Ltd., perusahaan pialang saham Groww Invest Tech Pvt., dan produsen kacamata Lenskart Solutions Ltd.