kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Irak Bersiap Menutup Misi Koalisi Internasional Pimpinan AS


Jumat, 05 Januari 2024 / 20:02 WIB
Irak Bersiap Menutup Misi Koalisi Internasional Pimpinan AS
Anak-anak di Kota Erbil, Irak, melambaikan tangan pada pasukan militer AS yang baru kembali dari wilayah utara Suriah, 21 Oktober 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BAGHDAD. Pemerintah Irak saat ini sedang membentuk sebuah komite untuk mempersiapkan penutupan misi koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) di negara tersebut, demikian diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani pada hari Jumat.

Pernyataan Sudani muncul sehari setelah serangan AS menewaskan seorang pemimpin milisi di Baghdad, yang memicu kemarahan di kalangan kelompok yang bersekutu dengan Iran dan menuntut agar pemerintah mengakhiri kehadiran koalisi di Irak.

“Pemerintah sedang menetapkan tanggal dimulainya komite bilateral untuk mengakhiri kehadiran pasukan koalisi internasional di Irak secara permanen,” demikian pernyataan dari kantor perdana menteri.

Baca Juga: Sejarah Korps Wanita Angkatan Laut 5 Januari 1963, Tugas, dan Lama Pendidikannya

Komite tersebut akan melibatkan perwakilan dari koalisi militer, seperti yang diungkapkan oleh seorang pejabat pemerintah.

Militer AS melancarkan serangan pada hari Kamis sebagai balasan atas serangan baru-baru ini terhadap personel AS, menurut pernyataan Pentagon.

Amerika Serikat memiliki 900 tentara di Suriah dan 2.500 tentara di Irak dalam misi yang dikatakan bertujuan untuk memberi nasihat dan membantu pasukan lokal dalam upaya mencegah kebangkitan ISIS, yang pada tahun 2014 menguasai sebagian besar wilayah kedua negara tersebut sebelum akhirnya dikalahkan.

Kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran di Irak dan Suriah menentang kampanye Israel di Jalur Gaza dan menganggap AS ikut bertanggung jawab.

Baca Juga: AS Sebut Rusia Terima Bantuan Rudal Balistik dari Korea Utara

Sudani memiliki kendali terbatas atas beberapa faksi yang didukung oleh Iran, yang dukungannya diperlukan untuk memenangkan kekuasaan setahun yang lalu dan kini membentuk blok kuat dalam koalisi pemerintahannya.

“Kami menekankan posisi tegas kami dalam mengakhiri keberadaan koalisi internasional setelah pembenaran keberadaannya berakhir,” kata Sudani seperti yang dikutip dalam pernyataan itu.

ISIS mengaku bertanggung jawab pada hari Kamis atas dua ledakan di Iran yang menewaskan hampir 100 orang dan melukai banyak orang dalam peringatan komandan tertinggi Qassem Soleimani.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×