Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Iran bersumpah akan menyerang Israel setelah Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) pada Selasa malam membombardir pangkalan militer AS di Irak dengan rudal. Ancaman itu akan diwujudkan bila Amerika Serikat (AS) membalas serangan Iran.
Nantinya, serangan kepada Israel akan dilakukan sekutunya Hizbullah.
Baca Juga: Analis: Perang Dunia III sepertinya akan segera dimulai, Irak Jilid II bisa terjadi
IRGC menyampaikan ancamannya dari kantor kantor berita Tasnim Iran. "Kami sama sekali tidak menganggap rezim Zionis (Israel) terpisah dari rezim kriminal AS dalam kejahatan ini," ujar perwakilan IRGC memperingatkan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Rabu (8/1/2020).
"Kami memperingatkan Setan Besar, rezim haus darah dan arogan AS, bahwa tindakan jahat baru atau agresi lebih lanjut (terhadap Iran) akan menghasilkan respons yang lebih menyakitkan dan menghancurkan," tegas IRGC.
Baca Juga: Selang satu jam dari serangan pertama, Iran luncurkan aksi balas dendam ronde kedua
IRGC memperingatkan di saluran Telegram bahwa mereka akan menyerang Dubai di Uni Emirat Arab dan Haifa di Israel jika tanah Iran menjadi sasaran, menurut CNN.
Iran meluncurkan lebih dari selusin rudal balistik di pangkalan-pangkalan AS yang ditargetkan di Irak pada Selasa malam sebagai balasan atas pembunuhan mantan komandan Pasukan Quds IRGC Qasem Soleimani pekan lalu. Pentagon mengatakan bahwa rudal diluncurkan dari Iran.
Baca Juga: Iran balas dendam, Donald Trump panggil Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan
Sebelumnya, Pentagon mengumumkan, Iran menembakkan puluhan roket ke dua pangkalan udara AS-Irak Rabu pagi waktu Baghdad. Ini merupakan aksi balas dendam pertama Iran terhadap pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh pasukan Amerika pekan lalu.
Korps Pengawal Revolusi Islam sebelumnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, yang Pentagon katakan diluncurkan dari Iran dan menargetkan pangkalan Ayn al-Asad di Irak barat dan fasilitas lain di Erbil. Tidak jelas apakah ada kerusakan besar atau korban jiwa dari serangan itu.