kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Iran dan Rusia kutuk keputusan AS yang pertahankan militernya di Suriah


Rabu, 30 Oktober 2019 / 07:07 WIB
Iran dan Rusia kutuk keputusan AS yang pertahankan militernya di Suriah
ILUSTRASI. Warga Suriah mengibarkan bendera Suriah dan Rusia menentang serangan udara AS di Damaskus, Suriah, 14 April 2018.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Iran dan Rusia mengutuk keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mempertahankan militernya di dekat ladang minyak di Timur Laut Suriah, dan menyatakan eksploitasi sumber daya tanpa izin merupakan tindakan ilegal.

Trump sebelumnya menyarankan ExxonMobil Corp atau perusahaan minyak AS lainnya untuk mengoperasikan ladang minyak di Suriah yang kemudian menuai kecaman dari ahli hukum dan energi.

Untuk itu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper menyebutkan, negeri uak Sam akan memperkuat pasukan militernya di Suriah dengan "kekuatan mekanis" untuk mencegah pejuang negara Islam merebut ladang minyak tersebut.

Baca Juga: Sedot minyak Suriah, Trump tertarik bikin kesepakatan dengan ExxonMobil

"Ya, tampaknya Amerika Serikat tinggal untuk melindungi minyak. Dan setidaknya, Presiden Trump jujur untuk mengatakan apa yang Amerika Serikat maksud untuk melakukan itu, kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa (29/10) malam, seperti dikutip Reuters.

"Iran dan Rusia ada di Suriah atas undangan dari Pemerintah Suriah, dan kami bermaksud untuk tinggal di sana selama Pemerintah Suriah dan orang Suriah ingin kami berada di sana," ujarnya usai bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×