kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Iran Desak AS Buat Keputusan untuk Hidupkan Kembali Kesepakatan Nuklir


Senin, 14 Maret 2022 / 20:24 WIB
Iran Desak AS Buat Keputusan untuk Hidupkan Kembali Kesepakatan Nuklir
ILUSTRASI. Bendera Iran. Iran Desak AS Buat Keputusan untuk Hidupkan Kembali Kesepakatan Nuklir.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  DUBAI. Amerika Serikat (AS)Vperlu membuat keputusan untuk menyelesaikan kesepakatan agar menyelamatkan perjanjian nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia, kata juru bicara kementerian luar negeri Iran pada Senin di tengah kekhawatiran bahwa pembicaraan di Wina mungkin gagal.

Upaya untuk mencapai kesepakatan baru dibiarkan tergantung setelah permintaan Rusia di menit terakhir yang memaksa para pihak menghentikan pembicaraan untuk waktu yang tidak ditentukan meskipun memiliki teks yang sebagian besar telah selesai.

Melansir Reuters, Senin (14/3), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian akan mengunjungi Rusia pada hari Selasa, juru bicara kementerian Saeed Khatibzadeh mengatakan pada konferensi pers mingguan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Nour News Iran, yang berafiliasi dengan badan keamanan utama, menggambarkan kunjungan menteri luar negeri ke Moskow sebagai platform untuk pembicaraan yang serius, jujur, dan berwawasan ke depan antara dua negara yang telah menunjukkan bahwa mereka dapat bekerja sangat erat, tegas dan berhasil pada masalah yang kompleks.

Baca Juga: AS Siap Memasok Sistem Pertahanan Rudal ke Irak untuk Menghadapi Iran

"Kami saat ini sedang beristirahat dari pembicaraan nuklir. Kami tidak pada titik mengumumkan kesepakatan sekarang karena ada beberapa masalah terbuka penting yang perlu diputuskan oleh Washington," kata Khatibzadeh.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Jumat bahwa Washington terus percaya kesepakatan potensial untuk kembali ke perjanjian 2015 sudah dekat, tetapi mengatakan keputusan perlu dibuat di tempat-tempat seperti Teheran dan Moskow.

Pada tanggal 5 Maret, menteri luar negeri Rusia secara tak terduga menuntut jaminan besar-besaran bahwa perdagangan Rusia dengan Iran tidak akan terpengaruh oleh sanksi yang dikenakan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina, permintaan yang menurut kekuatan Barat tidak dapat diterima dan Washington bersikeras tidak akan menyetujuinya.

Baca Juga: Iran Tak Akan Mundur dari Garis Merah, Keputusan Nuklir di Ayatollah Ali Khamenei

Runtuhnya pembicaraan untuk memulihkan kendala pada program pengayaan uraniumnya dapat mengakibatkan Teheran semakin dekat dengan pengembangan senjata nuklir, sebuah prospek yang dapat memicu perang baru di Timur Tengah.

Teheran menyangkal pernah mencari bom atom.

Baca Juga: Pembicaraan dengan Iran Tertunda, Harga Minyak Sentuh Titik Tertinggi Sejak 2008

Namun, Teheran tampak optimistis pada hari Senin dalam menilai masa depan negosiasi yang sekarang berusia 11 bulan.

"Kami akan tetap dalam pembicaraan Wina sampai tuntutan hukum dan logis kami terpenuhi dan kesepakatan yang kuat tercapai," Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, yang membuat keputusan dalam pembicaraan Wina, mengatakan dalam sebuah tweet. 



TERBARU

[X]
×