Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Iran mengancam akan menarik diri dari perjanjian nuklir yang ditandatangani dengan enam negara lain pada tahun 2015 lalu. Keputusan ini diambil di tengah tekanan yang kian besar dari Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.
Dilansir dari CNN, Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada hari Rabu menyebut bahwa Iran akan mengurangi komitmen untuk kesepakatan tersebut. Tetapi dia bilang pihaknya tidak akan sepenuhnya menarik diri dari perjanjian.
Langkah ini dilakukan dalam tempo sekitar setahun setelah AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan tersebut karena adanya keberatan dari sejumlah negara penandatangan lainnya. Rouhani mengatakan para penandatangan dari perjanjian, yakni Prancis, Inggris, Jerman, Rusia dan China, telah diberitahu sebelum Teheran mengumumkan aksi tersebut.
Dia menuduh aksi keras Amerika Serikat dilakukan untuk merusak perjanjian tersebut. "Langkah tersebut dilakukan untuk kepentingan kawasan dan dunia, tetapi bukan untuk musuh-musuh Iran," lata Rouhani.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Iran diizinkan untuk menimbun sejumlah uranium yang telah di modifikasi, dan juga mengekspornya. Namun kondisinya menjadi sangat sulit setelah AS mencabut keringanan yang memungkinkan Iran untuk mengekspor kelebihan stok uranium tersebut.
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) menyatakan negara tersebut masih akan menunggu respons dari sejumlah negara lain. Bila hasilnya tak memuaskan, maka Iran mengancam akan angkat kaki sepenuhnya dari perjanjian tersebut.